GOWA, UJUNGJARI.COM — Target RPJMN 2020-2024 untuk pengurangan kumuh adalah seluas 10.000r Hektare (Ha). Hingga 2022 kemarin, Direktorat PKP DJCK-PUPR melalui NSUP Program KOTAKU dan Program Reguler APBN telah berkontribusi pada pengurangan kumuh seluas 8.643 Ha, sehingga masih terdapat sisa sebesar 1.357 Ha kurun 2023-2024.

Untuk itu, melalui extension dan optimalisasi Loan Program Kotaku hingga Juni 2023, sekitar 123 kota kabupaten yang termasuk lokasi sisa 3.102 Ha luas kumuh yang belum tertangani, akan difasilitasi dalam penyusunan master plan dan site plan serta memorandum program kolaborasi di kawasan prioritas kumuh yang ditetapkan untuk ditangani secara tuntas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, pada 123 kota kabupaten juga akan difasilitasi untuk penyiapan Readiness Criteria untuk seleksi lokasi DAK Integrasi Penuntasan Kumuh tahun 2024 serta melanjutkan pendampingan kolaborasi dalam pelaksanaan DAK Integrasi tahun 2023 dan pilot Konsolidasi Tanah/Vertikal (KT/KTV)-Kementerian ATR-BPN dan kolaborasi dengan SMF dan lainnya sampai Juni 2023 ini.

Bergerak dari ini, pengelola Kotaku di wilayah Gowa bergerak bersama Pemerintah Kabupaten Gowa melakukan coaching clinic National Slum Upgrading Project (NSUP) program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) 2023. Coaching clinic ini digelar selama dua hari, Senin-Selasa (20-21/3) di Four Points by Sheraton Makassar.

Seperti dikatakan Korkot Kotaku Wilayah IV Sulsel Nurliah Ruma, dalam rangka menjalankan Program Kotaku tahun 2023, pengembangan kapasitas merupakan salah satu komponen penting, sehingga diharapkan semua pelaku baik pada pemerintah kabupaten, masyarakat maupun konsultan pendamping menyiapkan keberlanjutan penyelengaraan penataan permukiman.

“Kegiatan ini dilaksanakan secara berjenjang dari mulai tingkat pusat, cluster, provinsi hingga kota kabupaten. Pengelolaan kegiatan capacity building untuk di tahun 2023 baik secara substansi, pelaksanaan, dan pengendalian akan dilaksanakan oleh NMC, sedangkan ditingkat provinsi dikelola oleh Korprov bertugas memastikan pelaksanaannya dan Korkot di tingkat kota kabupaten bertugas sebagai PIC/ penanggungjawab dalam pelaksanaannya terutama dalam pelaksanaan coaching clinic ini, ” jelas Nurliah Ruma.

Dikatakannya, coaching clinic ini mengacu kepada target dan output pendampingan sampai Juni 2023 dan proses penyusunan master plan Kabupaten Gowa sedang berproses dan penyiapan pengusulan DAK Integrasi. Dan agar penyusunan master plan dan penyiapan RC DAK Integrasi dapat disiapkan dengan baik, maka diperlukan kegiatan coaching clinic penyusunan master plan dan penyiapan RC DAK Integrasi.

“Tujuan dari pengelolaan coaching clinic ini adalah meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam penyusunan dokumen perencanaan (master plan dan site plan). Juga tersedianya dokumen Readiness Criteria (RC) DAK Tematik Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK Integrasi) tahun 2024. Dan output yang kita harapkan adalah tersusun dan disepakatinya dokumen perencanaan yakni master plan, site plan dan memorandum program serta dokumen Readiness Criteria (RC) DAK Tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu (DAK Integrasi) tahun 2024,” jelas Nurliah Ruma.

Coaching clinic ini diikuti 20 orang peserta terdiri dari unsur Pemkab Gowa/Pokja PKP/Forum PKP, OPD, Balai PPW, Forum BKM/LKM, KPP dan Tim Korkot.

Sekretaris Kabupaten Gowa Kamsina yang membuka kegiatan tersebut berharap progress pelaksanaan penataan Kotaku di Gowa seyogyanya harus dimaksimalkan. Hal itu dikatakannya karena 14 kelurahan di wilayah Kecamatan Somba Opu di Gowa telah menjadi lokus penataan Kotaku.

“Karena itu saya berharap program ini betul-betul dimaksimalkan sehingga ke depannya tidak ada lagi kelurahan di kota kita yang kumuh, ” kata Kamsina.

Terpisah Koordinator Forum BKM Kabupaten Gowa Abdul Karim mengatakan, kegiatan coaching ini cukup penting sebab didalamnya dibahas terkait keberlanjutan pelaksanaan program Kotaku di Kabupaten Gowa.

“Alhamdulillah patut kita syukuri karena pemerintah pusat melanjutkan program Kotaku ini khususnya di Gowa dimana untuk program lanjut ini kita fokus pada beberapa titik lokasi pelaksanaan yakni Kelurahan Bonto-bontoa, Kelurahan Sungguminasa dan Kelurahan Pandang-pandang. Jadi ada tiga kelurahan di Somba Opu yang masuk skala kawasan yang dibenahi di program lanjutan ini, ” kata Abdul Karim.

Coaching clinic menghadirkan Munirfan Najamuddin selaku narasumber khusus master plan. Turut hadir Kepala Bappeda Gowa Sujjadan, Camat Somba Opu Agussalim serta tiga lurah yang menjadi titik skala kawasan lanjutan yakni Bonto-bontoa, Sungguminasa dan Pandang-pandang. –