GOWA, UJUNGJARI.COM — Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) mengusulkan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan sebagai salah satu penerima penghargaan tanda kehormatan Satyalancana dari Presiden RI Joko Widodo.

Diusulkannya Bupati Gowa oleh Kementan didasari atas penilaian Kementan terhadap putra mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo ini sebagai salah satu pemimpin yang memiliki kontribusi besar terhadap kemajuan pertanian Indonesia, khususnya dalam meningkatkan produksi jagung. Adanya usulan ini dibenarkan Perwakilan Kementerian Pertanian Agustini Irmawati saat melakukan verifikasi lapangan di Gowa dan disambut para pejabat Pemkab Gowa di Baruga Karaeng Pattingalloang kantor Bupati Gowa, pada Rabu (15/3) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagai apresiasi atas kerja keras, dedikasi dan kontribusi bagi pertanian Indonesia khususnya di Kabupaten Gowa, Kementan mengusulkan pak Adnan Purichta Ichsan (Bupati Gowa) untuk mendapatkan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia berupa tanda kehormatan Satyalancana,” sebut Agustini.

Dipaparkan Agustini, untuk mendapatkan penghargaan itu, sejumlah proses dan tahapan harus dilewati. Salah satunya tahapan presentasi dan verifikasi lapangan.

“Kita sudah hadir mendengar presentasi langsung bapak Bupati Gowa sebagai salah satu calon penerima tanda kehormatan Satyalancana itu. Dimana nanti dari hasil verifikasi oleh tim akan diputuskan apakah akan menerima Satyalancana Wira Karya atau Satyalancana Pembangunan,” sebut Agustini.

Hal senada dikatakan Gian Martika Kuswandi selaku Ketua Tim Verifikasi Penyiapan Keputusan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden Kementerian Sekretariat Negara. Gian mengatakan, dalam mengajukan usulan untuk mendapatkan Satyalancana memiliki persyaratan salah satunya diusul oleh Kementerian atau lembaga terkait sesuai dengan bidangnya.

“Karena ini di bidang pertanian maka pengusul dari pak Bupati Gowa ini adalah Kementerian Pertanian, sehingga hari ini kita melakukan verifikasi lapangan untuk menvalidasi data dan fakta yang merupakan usulan dari Kementerian apakah sudah sesuai dengan di lapangan atau tidak,” jelas Gian.

Tak hanya itu, tambah Gian, dalam pengusulan ini Bupati Gowa juga harus mendapatkan surat klarifikasi dari empat instansi yaitu BIN, KPK, Polri dan Kejagung.

“Artinya sudah clear keempat catatan dari instansi-instansi tersebut dan tinggal selangkah lagi pak Bupati Gowa bisa dianugerahi Satyalancana itu, ” paparnya.

Dijelaskan Gian, Satyalancana Pembangunan diberikan kepada mereka yang berjasa terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan negara atau dalam lapangan pembangunan suatu bidang tertentu. Artinya adanya inovasi dalam proses atau cara, atau metode dan perbuatan membangun dalam suatu bidang tertentu berupa fisik yang tampak oleh mata.

Sementara Satyalancana Wira Karya adalah berjasa dalam memberikan dharma baktinya yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

“Kedua penerima Satyalancana ini, inovasinya harus sudah dirasakan manfaatnya oleh instansi, masyarakat, komunitas, kelompok dan entitas tertentu,” kata Gian.

Sementara Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan menyampaikan dalam presentasinya bahwa pertanian merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam peningkatan ekonomi di Kabupaten Gowa dan menjadi program prioritasnya di periode keduanya bersama Wabup Gowa Abd Rauf Malaganni.

Keseriusan itu terlihat dengan meningkatnya produksi jagung dalam tiga tahun terakhir, ditambah dengan inovasinya melalui hormon pertumbuhan yang terbuat dari bahan-bahan alami. Di mana Kabupaten Gowa menjadi penghasil jagung terbesar ketiga di Sulsel dan peningkatan produksi dibarengi dengan peningkatan pendapatan petani itu sendiri. Termasuk melalui ujicoba hormon pertumbuhan yaitu Auxin, Sitokinin dan Giberelin yang menunjukkan hasil signifikan.

“Hasil produksi dari sistem ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik atau menjadi dua sampai tiga tongkol pertanaman dan produksinya meningkat dari 6 Ton per hektar menjadi 10 Ton per hektar,” kata Adnan.

Salah satu hal yang mempengaruhi peningkatan tersebut kata Adnan yakni adanya penggunaan hormon pertumbuhan dimana peningkatan nyatanya dari yang semula satu tongkol pada tanaman menjadi dua sampai tiga tongkol per tanaman. Bahkan petani mulai mengembangkan ZPT sendiri didampingi oleh penyuluh dan dan sudah mulai memproduksi hormon tumbuh tersebut dengan memanfaatkan tumbuhan dan sampah organik sekelilingnya.

Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Gowa juga memiliki Integrated Farming berbasis jagung. Pengembangan kawasan integrated farm ini berada di dua lokasi yakni Desa Manjapai, Kecamatan Bontonompo dan Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu.

“Kegiatan yang dilakukan yaitu mengintegrasikan sektor pertanian, peternakan dan perikanan. Seperti sektor pertanian berupa tanaman jagung, kacang-kacangan, cabai serta beberapa tanaman perkebunan. Kemudian di sektor peternakan diberikan bantuan 1.000 ekor itik petelur, serta sektor perikanan dua unit kolam ikan sistem bioflok untuk budidaya ikan nila,” tambah Adnan

Adnan pun berharap melalui inovasi-inovasi tersebut dapat meningkatkan keterampilan petani dalam meningkatkan produksi usaha tani jagung dan pendapatan para petani yang berdampak baik terhadap kesejahteraan masyarakat.-