GOWA, UJUNGJARI.COM — Kain tenun cura’labba’ yang merupakan sutera asli buatan pengrajin tenun Kabupaten Gowa kini masuk dalam New York Indonesia Fashion Week setelah produk tenun tradisional ini digaet desainer nasional Defrico Audy.
Kain sutera Gowa ini menjadi berkelas setelah didesain tangan dingin Defrico Audy dan berhasil dipamerkan di catwalk di event Inacraft 2023 di Jakarta Convention Centre.
Di ajang fesyen show Kamis dua pekan lalu, tenun cura’labba’ ini mengemuka setelah
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gowa menjalin komitmen dengan desainer yang sering mengangkat budaya Indonesia dalam karyanya.
Defrico Audy berhasil merancang motif cura’labba’ ini menjadi busana yang dikagumi pecinta fashion saat ditampilkan pada fashion show bertema Wastra Gowa in Neo Romantic Colour di JCC tersebut.
Selain menghiasi papan catwalk Inacraft 2023, tenun sutera cura’labba’ ini pun telah trend saat ditampilkan pada fashion show kelas dunia New York Indonesia Fashion Week 2023 pada Februari lalu.
Ketua Dekranasda Gowa Priska Paramita Adnan mengatakan, ini merupakan penampilan pertama busana berbahan tenun sutera Gowa ditampilkan di Indonesia.
“Alhamdulillah sukses menarik perhatian para pengunjung dan fashionista yang hadir di JCC yang berasal dari berbagai daerah. Busana yang dirancang desainer Audy ini juga sebelumnya telah ditampilkan di New York Indonesia Fashion Week dalam koleksi musim semi,” kata Priska Paramita Adnan saat dihubungi, Kamis (9/3).
Defrico Audy sendiri mengaku senang bisa bekerjasama dengan Dekranasda Gowa. Apalagi ini bagian dari mempromosikan kain tenun dari Butta Bersejarah julukan Kabupaten Gowa.
“Ini untuk pertamakalinya saya bekerjasama dengan Dekranasda Gowa untuk mengangkat kain tenun sutera khas daerahnya. Saya sangat excited banget karena memang sudah lama sekali saya bicara sama Ibu Priska bahwa saya ingin sekali mempromosikan dan mengangkat serta mewujudkan semua impian saya untuk bisa membuat suatu gaun dari tenun khas Gowa ini,” kata Defrico Audy saat hadir di Inacraft JCC beberapa waktu lalu.
Defrico Audy mengaku tertarik dengan corak warna yang ada pada kain sutera Gowa dan menurutnya menjadi tantangan bagi dirinya untuk menciptakan gaun yang indah dengan memasukan warna pada kain sutera Gowa.
“Khas dengan beragam corak warna dan sangat dinamis, dominan tabrak warna namun sangat dinamis inilah yang jadi inspirasi saya. Bagaimana memadupadankan kain tenun yang penuh warna dengan kain polos hingga tidak kelihatan norak tapi jadi lebih kelihatan glamour dan eksklusif itu menjadi tantangan untuk seorang desainer mewujudkan suatu busana sehingga hasilnya tidak kelihatan norak,” ungkap Defrico Audy.-