MAKALE, UJUNGJARI–– Festival Layang-layang, Sabtu (11/3) di bandara Rantetayo digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sulsel.Sebanyak 35 peserta turut berlomba di dua kategori layang-layang kreasi dan aduan, memperebutkan total hadiah Rp 29 juta.
Kadispar Pemuda dan Olahraga Tana Toraja, Adelheid Sosang mengatakan, festival layang-layang sangat merakyat baik di nusantara maupun dunia.
“Saya berharap festival di Toraja ini
membangkitkan pariwisata dan menggeliatkan ekonomi masyarakat, sebab semakin banyak even ekonomi pasti bangkit,” tukasnya.
Menurut Adelheid, Tana Toraja kini punya obyek wisaya baru di Sarira dan Ollon yang lagi pviral dan jadi obwis favorit dikunjungi banyak orang.
“Dan menjadi kebanggan tersendiri daerah ini pekan lalu keluar juara di Pameran Tingkat Asean The Jakarta International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2023 di Jakarta Convention Centre yakni Kain Lukis Motif Toraja dan Batik Toraja Stensil.Dengan banyak even membuat para wisatawan banyak datang ke Toraja dan peserta festival layang-layang hadir sekarang setelah kembali kedaerahnya jadi dita wisata mengajak keluargan dan lainnya ke Toraja,” terang Adelheid.
Sebelumnya inisiator fesrival John Rende Mangontan (JRM) mengatakan, infra struktur jalan di daerah ini masih terbelakang dibanding daerah lainnya.
Tentu sebagai legislator dari Toraja mengajak dan mendorong pemuda milenial Toraja lebih kreatif terus berinovasi dari Toraja untuk Indonesia.
Festival seperti ini juga wadah bagi pemuda lebih berkreativitas sekaligus tekan angka bunih diri.
Pa’lan Sana, dari Disbudpar Sulsel, juga kordinator even Daerah sebutkan,
Festival layang-layang di Toraja ini kedepan jadi kalender tetap even pariwisata Sulsel.
Apalagi pariwisata Toraja pernah mewakili Indonesia di Pasadena internasional, sehingga budaya Toraja terus dilestarikan, pungkas Pa’lan. (agus)