GOWA, UJUNGJARI.COM — Seorang petani di Dusun Kappoloe, Desa Parangloe, Kecamatan Biringbulu bernama Mansur Seha (46) akhirnya tewas setelah meregang nyawa dianiaya pakai parang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Sekelompok orang tak dikenali menumpangi mobil pick up yang tak diketahui nomor polisinya serta satu unit sepeda motor. Mereka lalu menerobos masuk ke rumah Mansur Seha dan langsung menganiaya beramai-ramai menggunakan parang.
Peristiwa ini terjadi Senin (6/3/2023) pada pukul 02.30 Wita dinihari di rumah korban di Kappoloe. Karena didadak ramai-ramai dan bersenjata parang, akhirnya korban pun ambruk dan tewas. Melihat korban sudah tak berdaya, para penganiaya lalu kabur mengarah ke poros Kabupaten Jeneponto.
Warga sekitar lokasi kejadian sontak geger. Warga lainnya lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Bhabinkamtibmas Desa Parangloe Bripka Bambang Purwanto bersama aparat pemerintah setempat. Gabungan petugas Tripika Biringbulu ini tiba di TKP sekira pukul 03.00 Wita.
Bripka Bambang Purwanto bersama jajaran aparat pemerintah desa dan kecamatan pun mengevakuasi korban, mengamankan TKP serta koordinasi dengan pihak Puskesmas Tonrorita untuk penanganan kondisi korban.
Sampai berita ini diturunkan, para pelaku penganiayaan tersebut belum diketahui identitasnya. Namun menurut sejumlah saksi mata, usai menganiaya para pemuda tersebut lalu kabur menaiki pickupnya mengarah ke Jeneponto.
Plt Kasi Humas Polres Gowa Ipda Ahmad saat dikonfirmasi, Senin malam, membenarkan peristiwa berdarah tersebut. Dijelaskannya kronologi peristiwa berdasarkan keterangan saksi bahwa pada sekira pukul 02.00 Wita korban yang sementara berada dirumahnya di Dusun Kappoloe didatangi beberapa orang pelaku yang tidak diketahui Identitasnya dengan menggunakan satu unit mobil pick up warna hitam. Nomor platnya pun tidak diketahui. Selain pick up itu juga terdapat satu sepeda motor.
“Jadi beberapa orang ini langsung masuk ke rumah korban dan langsung menganiaya korban secara bersama-sama menggunakan parang yang mengakibatkan korban meninggal dunia dengan beberapa luka terbuka di bagian tubuh korban. Menurut saksi pula, setelah melakukan penganiayaan para pelaku langsung melarikan diri dengan menggunakan mobil serta motor tersebut ke arah Kabupaten Jeneponto, ” jelas Ipda Ahmad.
Sebelumnya, sesaat pihak Polsek Biringbulu melaporkan adanya kejadian tersebut, tim Dokpol dan Inafis Polres Gowa langsung ke TKP.
Tak berselang lama, Kapolres Gowa AKBP Reonald Truli Simanjuntak juga langsung ke TKP sambil melihat tim Dokpol dan Inafis bekerja memeriksa kondisi korban serta melakukan olah TKP.
“Saya meminta keluarga korban agar tetap sabar dan tabah atas kejadian ini. Juga meminta kepada warga dan pemerintah setempat agar bersama-sama menjaga kamtibmas agar tetap kondusif pasca kejadian ini. Saya meminta kepada keluarga dan warga setempat agar tidak main hakim sendiri. Serahkan kasus ini ke Kepolisian, jangan lagi ada main balas dendam dan proses hukum nantinya apabila sudah ada pelakunya kita akan publis dan akan memproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kapolres Gowa.
Reonald juga berharap kepada tokoh masyarakat dan pemerintah setempat agar berperan penting membantu aparat Kepolisian dalam menjaga situasi pasca kejadian tersebut.
Sebelum meninggalkan rumah duka, Kapolres Gowa memberikan tali asih kepada istri korban dan berjanji untuk mengusut tuntas kasus tersebut.-