Oleh: Muh Ikbal Majid
HIRUK pikuk muktamar Pemuda Muhammadiyah yang berlangsung di kota balikpapan kalimantan Timur pagi ini telah berakhir dengan suasana yang sangat dinamis.
Acara pembukaannya yang begitu meriah dan terkesan mewah sebab di hadiri para petinggi negeri ini mulai dari presiden, beberapa menteri, panglima TNI dan KAPOLRI serta pimpinan partai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti biasanya pelaksanaan muktamar diawali dengan sidang tanwir dan dilanjutkan dengan pemilihan calon formatur dan dari hasil inilah yang menentukan nama-nama calon pimpinan yang berjumlah 13 orang dan seterusnya ke 13 orang ini yang bermusyawarah menentukan ketua umum.
Alhamdulillah pagi ini semuanya telah selesai dan hasil akhirnya Dzulfikar Ahmad Tawalla yang terpilih sebagai ketua umum Pemuda Muhammadiyah. Ini adalah sejarah baru bagi pemuda muhammadiyah untuk pertama kalinya di pimpin kader muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Fikar (sapaan ketua terpilih) adalah kader tulen yang telah merintis karier kekaderannya yang dimulai dari IPM Gowa lalu terpilih menjadi ketua IPM Sulsel, sekjen PP IPM, sekjen PP Pemuda Muhammadiyah dan hari ini menggenapkan puncak kariernya memimpin ortom muhammadiyah sebagai ketua pimpinan pusat Pemuda Muhammadiyah.
Fikar salah satu kader langkah yang berasal dari Sulawesi Selatan yang begitu mulus jalannya dalam meniti lika-liku perkaderan yang dimulai dari titik starnya di IPM Limbung kabupaten Gowa dan melambung jauh ke pentas nasional dan ia pun memecahkan rekor sebagai orang Sulawesi Selatan pertama menahkodai PP PM.
Pencapaian ini tentu tidak lepas dari gemblengan yang super ketat dari sang ayah beliau KH Ahmad tawalla, salah satu tokoh utama pencetak kader angkatan muda Muhammadiyah di Sulawesi Selatan yang telah mengabdikan lebih dari separuh hidupnya di persyarikatan.
Beliau sangat pantas untuk menjadi teladan bagi tokoh persyarikatan lainnya dalam hal bagaimana mencetak kader yang dimulai dari rumah dan anak biologis sendiri baru ke orang lain. Hal ini sangat penting sebab begitu banyak tokoh muhammadiyah yang tidak mampu menjadikan anaknya sebagai kader pelanjutnya di persyarikatan, jangankan mendorong putra putrinya aktif sebagai kader bahkan tidak jarang ada tokoh atau pengurus muhammadiyah yang enggan menyekolahkan anaknya di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Saya sebagai alumni Pemuda Muhammadiyah ikut bersyukur dan berbangga atas keterpilihan adinda kita Zulfikar sebagai ketua umum pemuda muhammadiyah dengan harapan beliau menjalankan amanah sebaik-baiknya dan menjaga marwah pemuda muhammadiyah untuk tetap mengedepankan semangat dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan bermartabat di hadapan semua orang termasuk di hadapan penguasa layaknya ayahanda pimpinan pusat Muhammadiyah.
(Penulis adalah alumni Pemuda Muhammadiyah dan Ketua Majelis Kukum dan HAM PDM Gowa)