GOWA, UJUNGJARI.COM — Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan pelaksanaan event nasional Beautiful Malino (BM) ke IV yang akan digelar pada 14-17 Juli 2023 mendatang akan dikemas lebih menarik dari tiga BM sebelumnya.
Saat dikonfirmasi BKM via pesan WhatsApp, Rabu (8/2) siang, Adnan menegaskan, BM ke betul-betul akan disiapkan secara matang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita akan buat konpers, kita akan gaungkan lebih bagus sambil kita menunggu pengisi acaranya karena kita memang mau siapkan pengisi acara yang terbaik untuk masyarakat, ” kata Bupati Adnan yang baru dua hari usai menjalani umroh bersama keluarganya.
Diakui Adnan, BM kali ini harus betul-betul menarik meski diakuinya BM pertama, kedua dan ketiga sangat meriah dan telah menyedot pengunjung ke Malino puluhan ribu orang dari berbagai penjuru dalam maupun luar Sulsel.
“Insha Allah BM mendatang akan kita kemas lebih dari BM 2017, 2018 dan 2019. Harus lebih menarik karena memang kita sempat vakum tiga tahun akibat pandemi Covid-19 pada 2020 hingga 2022. Tunggu yaah, ” kata Adnan.
Sementara itu berbagai kegiatan persiapan mulai dilakukan Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong dimana pelaksanaan BM terpusat. Ibukota Tinggimoncong yakni Malino mulai berbenah. Masyarakat di kota wisata Gowa ini sudah beraksi.
Dikawal jajaran Pemerintah Kecamatan Tinggimoncong serta Pemerintah Kelurahan Malino, masyarakat membaur melakukan penataan di berbagai titik penting Malino.
Yang pertama dibenahi adalah pedistrian di sepanjang jalan protokol Jl Sultan Hasanuddin serta Jl Endang dan jalan-jalan utama dalam kota Malino termasuk di kawasan Pasar Sentral Malino.
Seperti dikatakan Camat Tinggimoncong Iis Nurismi yang dihubungi, Rabu siang, penataan pedistrian kembali dikebut. Sejumlah titik jalan dalam kota kini dirimbunkan dengan tanaman sirih merah serta miana. Dibeberapa titik lain juga di tanaman hortensia (bunga masamba).
Di Jl Endang sebut Iis, bunga sirih merah sudah tumbuh subur dan rimbun. Sementara di beberapa titik disiapkan sekitar 2.000 batang sirih merah dan penanamannya melibatkan masyarakat dan komunitas pemuda.
“Untuk pengadaan bibit-bibit tanaman yang kita tanam disini kita tidak terlalu kesulitan sebab dari dulu kita sudah melakukan pembibitan. Giat itu kita lakukan sebagai stok meremajakan tanaman rusak atau mati. Makanya kita memang dari dulu melakukan pembibitan termasuk hortensia itu, ” papar Camat Tinggimoncong.-