Oleh Ahmad Razak, Dosen Psikologi UNM Makassar

JUMAT Curhat merupakan program mingguan yang diadakan Polri dengan tujuan untuk lebih dekat. Program ini dilaksanakan dengan masyarakat melalui berkumpul dengan masyarakat, berdiskusi, menanyakan permasalahan di lingkungan sekitar, dan memberikan solusi atau bantuan secara langsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti namanya, Jumat Curhat ini diadakan setiap minggu dan dilaksanakan mulai dari tingkat Polda, Polres hingga Polsek.

Pada kegiatan rutin ini, orang-orang bisa secara langsung menyampaikan kritik, saran, hingga permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat yang menjadi tugas dan tanggung jawab kepolisian. Namun, agenda ini tentunya diadakan dengan kondisi yang santai, tidak dengan konsep formal seperti harus apel terlebih dahulu dan sebagainya.

Program ini juga bisa menjadi salah satu wadah bagi institusi POLRI sendiri untuk senantiasa memperbaiki kualitasnya dari waktu ke waktu melalui interaksi langsung dengan masyarakat. Polisi yang merupakan pengayom masyarakat tentu akan lebih objektif jika kinerjanya dinilai langsung oleh masyarakat.

Harapan lain dari diadakannya kegiatan rutin ini, adalah agar masyarakat bisa merasakan keterlibatannya secara langsung dalam menjaga kinerja polri melalui kerjasama yang saling membangun.

Permasalahan yang seringkali diterima oleh polisi dalam kegiatan Jumat Curhat ini antara lain masalah ketertiban, perselisihan antar warga, dan kriminalitas. Ketertiban seperti tawuran kerap kali mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas karena tidak hanya menimbulkan keributan, tetapi juga berpotensi melukai warga yang bahkan tidak mengikuti tawuran.

Selain itu, kriminalitas seperti pencopetan, hingga mulai maraknya penculikan anak juga menjadi salah satu keluhan warga. Permasalahan yang bisa diselesaikan di tempat pada saat itu juga, akan segera diselesaikan oleh pihak kepolisian dibantu para pemuka masyarakat.

Permasalahan ini cenderung berupa permasalahan yang ringan seperti warga yang berselisih satu sama lain. Penanganannya bisa berupa menengahi antar warga yang berselisih dan mencari jalan tengah dari pertikaian yang dialami, sedangkan untuk permasalahan yang agak berat seperti tawuran dan kriminalitas akan diproses oleh polisi dengan mengerahkan jajarannya untuk meningkatkan keamanan dengan dibantu tokoh-tokoh masyarakat.

Polri juga memberikan pengetahuan dan saran kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap tindak kriminalitas yang saat ini ramai di lingkungan kita. Polisi menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mengunci pintu rumah, utamanya di jam jam rawan seperti siang hari dan malam hari, selain itu memantau anak-anak, khususnya balita sehingga jangan sampai mudah mengikuti orang asing.

Selain permasalahan yang disebutkan di atas, polisi juga kerap kali menerima permasalahan lain, yang bahkan tidak ada kaitannya dengan kinerja polisi.

Biasanya, jika masyarakat mengutarakan permasalahan yang bukan menjadi tanggung jawab kerja dari polisi, polisi akan mengarahkan pada institusi atau lembaga lain yang berwewenang, seperti masalah kesehatan akan diteruskan pada pengelola Posyandu atau ke Puskesmas setempat. Permasalahan terkait pendidikan, akan diteruskan pada tokoh masyarakat, atau sekolah yang berada di daerah tersebut.

Jumat Curhat ini diharapkan bisa membangun kerjasama yang baik serta membangun antara polisi dan masyarakat dan diharapkan keduanya bisa memperoleh manfaat yang sama besarnya.

Bagi institusi Polri, kegiatan ini bisa membangun kedekatan dengan warga serta meningkatkan kinerjanya, sedangkan bagi masyarakat hal ini bisa menjadi wadah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan juga bisa menjadi sarana pembelajaran sehingga kedepannya bisa menyelesaikan masalah dengan tenang dan terencana.

Jumat Curhat ini diharapkan bisa terus berlangsung, terlebih jika manfaat yang dihasilkan bisa berkesinambungan dan memberikan dampak positif yang luas. (*)