PANGKEP, UJUNGJARI— Angka kemiskinan di Kabupaten Pangkep tertinggi di Sulawesi Selatan, presentasinya mencapai 13,92 persen atau sekitar 47, 53 ribu jiwa. Pengurus DPC IMM Pangkep menyoroti pihak Pemkab yang dinilai lamban menekan angka kemiskinan.

Kondisi ini kemudian mengundang sorotan dari Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menyoroti Pemkab Pangkep yang dinilai lamban dalam menekan angka kemiskinan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ketua Umum PC IMM Kabupaten Pangkep, Ayu Candrayani mengatakan bahwa sesuai data BPS Sulsel, memposisikan Kabupaten Pangkep dengan presentasi penduduk miskin tertinggi di Sulawesi Selatan, kondisi itu harusnya bisa membuat Pemerintah Kabupaten Pangkep bergerak untuk menekan angka kemiskinan tersebut.

Pengurus DPC IMM Pangkep mengharapkan realiasasi berbagai program bantuan sosial untuk masyarakat kurang mampu itu tepat sasaran dengan memaksimalkan verifikasi data dengan akurat ditingkat desa, kelurahan kemudian memperkuat pendampingan.

Begitu pula dengan alokasi anggaran yang disiapkan Pemda tiap tahunnya itu, seharusnya benar-benar menghasilkan program yang menyentuh langsung masyarakat bukan sekadar kegiatan seremoni semata.

“Semestinya Pemkab Pangkep bersinergi dengan berbagai pihak untuk menekan angka kemiskinan. Pemerintah Kabupaten Pangkep seharusnya bisa mengalokasikan anggarannya untuk kegiatan atau program yang betul-betul bermanfaat,” jelasnya, Selasa (24/1).

Ayu berharap Pemkab bergerak cepat untuk menekan angka kemiskinan. Selain itu pihaknya juga meminta instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bisa bekerja ekstra dalam merealisasikan program penanganan kemiskinan di Kabupaten Pangkep.

“OPD terkait seharusnya bisa fokus dalam berbagai kegiatan penanganan kemiskinan. Pokoknya harus ada upaya pemberdyaaan masyarakat yang diberikan. Termasuk membuka lapangan pekerjaan dan pemberdayaan UMKM yang ada di Kabupaten Pangkep,” pungkasnya.( Udi)