MAKALE, UJUNGJARI.COM —Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi didampingi Wakil Ketua Yohanis Lintin Paembongan, dan tiga anggota dewan lainnya, Andareas Tangdirerung, Yariana Somalinggi, dan Kristian Talebong, Kamis (19/1) menerima aspirasi delapan tenaga kesehatan (nakes) yang gagal diangkat menjadi PPPK.

Sekretaris BKPSDM Tana Toraja, Safar dan staf lainnya ikut hadir dalam pertemuan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Banyak fenomena dibahas nakes sampaikan aspirasi ke dewan. Mulai dari syarat administrasi yang berbelit-belit hingga perubahan status kepegawaian dari honorer daerah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Menjadi tanda tanya setelah lulus di pengumuman pertama tes CAT 8-9 Desember 2022 di Makasar yang dikeluarkan BKN, di pengumuman kedua 17 Januari 2023 mereka tereliminasi lantaran nilai tes berkurang setelah dijumlahkan nilai afirmasi kategori disabilitas, faskes kategori terpencil, umur dan melamar pada faskes tempat bekerja.

Welem Sambolangi mengatakan pihaknya akan mencari solusi terhadap 16 orang Nakes tereliminasi P3K tersebut. Ia berjanji akan mepertanyakan persoalan ini ke kementerian terkait di Jakarta.

“Sepanjang tidak ada pelanggaran meskipun dinyatakan gugur kali ini, paling tidak pada formasi tahun berikutnya jurusan atau tenaga spesifikasi diberikan peluang formasi,” katanya.

Welem juga meminta BKPSDM Tana Toraja memfasilitasi dan memperjuangkan agar honorer daerah tertunda berubah status menjadi P3K meskipun diketahui semua proses seleksi melalui aplikasi.

Untuk diketahui formasi P3K Tana Toraja tahun 2022 lalu terbuka kepada Nakes dan tenaga guru. Pendaftar P3K Nakes 400 lebih, sementara akan diterima 200 orang. Demikian pula formasi P3K guru dibutuhkan 477, sedangkan pendaftar hanya 400 orang. (agus)