Site icon Ujung Jari

Perumda Tirta Jeneberang Akan Bangun IPAL Pengering Lumpur

GOWA, UJUNGJARI.COM — Curah hujan yang sangat ekstrem yang terjadi dua minggu lalu sempat membuat NTU air baku yang masuk ke bak pengolahan IKK Borongloe mencapai 8.000 hingga 10.000 NTU.

Kondisi ini sangatlah membuat pihak IKK Borongloe yang merupakan anak perusahaan Perumda Tirta Jeneberang Gowa di kecamatan harus bekerja keras menjernihkan air baku tersebut hingga bisa jernih dan dapat dikonsumsi masyarakat. Karenanya penggunaan bahan kimia berskala besar pun dipakai agar produksi bisa maksimal kendati pelayanan tetap saja terhambat.

Luapan air baku yang sangat keruh ini pun membuat luapan besar di sekitaran bak pengolahan di IKK Borongloe. Sehingga volume air buangan yang dialirkan IKK di saluran utama pun naik. Kondisi inipun berdampak pada warga sekitaran IKK sehingga warga nekat membongkar dan menjebol gorong-gorong pembuangan yang melintasi di bawah jalan beton. Alasannya agar aliran air buangan tidak meluap ke area pemukiman warga. Karena itu warga pun berinisiatif menjebol gorong-gorong agar jalur air lebih besar membuang.

Sayangnya gorong-gorong yang dijebol itu berdampak lain. Air lumpur buangan dari IKK yang seharusnya mengalir ke arah Pattallassang malah lolos sebagian masuk ke Danau Mawang. Warga di kawasan danau pun protes sebab air buangan bersedimen lumpur tebal itu akan membuat dangkal danau.

Kepala IKK Borongloe Muh Ridwan yang dikonfirmasi, Selasa (17/1) siang membenarkan adanya kecaman dari sejumlah pihak disebabkan air buangan tersebut sempat lolos masuk ke danau dan membawa lumpur.

“Iya benar itu sempat terjadi, ada air lumpur buangan kita sempat lolos masuk ke danau. Namun itu bukan karena disengaja namun karena warga menjebol gorong-gorong saluran air buangan kami dengan alasan agar air cepat mengalir dan tidak meluap ke halaman rumahnya. Itu terjadi beberapa minggu lalu. Baru kita tahu setelah dilapori bahwa air lumpur masuk ke danau. Setelah kami cek memang benar saluran air buangan kita dijebol. Kemarin kami sudah tutup sementara jalur air yg dijebol itu. Kami sumbat dengan karung berisi pasir. Dan hari ini kita perbaiki kembali dengan dipondasi permanen kembali, ” jelas Ridwan.

Dikatakan Ridwan, selaiknya kondisi itu tidak terjadi jika warga tidak menjebol pondasi yang ada.

“Sebaiknya warga harus peka dan memiliki kesadaran tinggi agar tidak membuang sampah ke saluran air. Karena jika sampah banyak jelas akan menyumbat saluran air dan air saluran bisa meluap. Yang rugi siapa, kan masyarakat juga. Dan sekarang kerugian juga dialami IKK karena pondasi saluran air buangan kita dijebol sehingga air buangan mengalir ke bukan jalurnya. Kami imbau demi kebaikan bersama dan demi kebaikan masyarakat, agar warga janganlah buang sampah ke saluran air sehingga tidak ada lagi gorong-gorong yang dijebol paksa dan air buangan bercampur lumpur tidak kemana-mana termasuk ke danau, ” kata Ridwan.

Sementara itu Direktur Utama Perumda Tirta Jeneberang Gowa Hasanuddin Kamal mengatakan ke depannya, untuk mengatasi hal ini tidak terulang kembali di kemudian hari seperti air buangan masuk ke danau maka pihaknya akan membangun IPAL berteknologi mesin.

IPAL ini nantinya akan berfungsi memisahkan lumpur dari air bahkan mengeringkan lumpurnya.

“Jika kita sudah punya IPAL berteknologi mesin ini maka kita tidak melakukan pemisahan manual lagi. Istilahnya kita akan lakukan pres lumpur, mengeringkan lumpur. Dengan mesin itu nanti, kita bisa memisahkan air dengan lumpur secara maksimal, jadi lumpur tidak ikut keluar ketika kita membuang ke saluran. Sekarang ini kita masih manual sehingga masih ada saja lumpur yang lolos, apalagi pada musim-musim ekstrem seperti minggu-minggu lalu, ” kata Hasanuddin.

Intinya, kata Hasanuddin, Perumda tidak akan berhenti berusaha semaksimal mungkin bagaimana semuanya bisa menjadi terbaik untuk masyarakat.

“Saat ini kita sudah bangun SDB (Sludge Drying Bag) membuat saluran sendiri dan insha Allah pengering lumpur berteknologi mesin (Screw Pres Sludge) juga segera kita punya, ” tambahnya.-

Exit mobile version