MAKASSAR, UJUNGJARI.COM–Main domino atau gaplek kini menjadi gaya hidup sebagian warga di kala senggang.
Di Makassar, sejumlah warung kopi bahkan menyediakan meja khusus bagi komunitas pencinta domino.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pakar neurosains, Prof Taruna Ikrar menyebut bermain domino bagus untuk kesehatan otak.
Menurut dia usia bukan halangan serta tempat bukan jadi ukuran. Tetapi otak tidak boleh ikut menua. Karena seiring pertambahan usia, fungsi otak akan mengalami penurunan kemampuan mengingat, berpikir, dan mengendalikan emosi.
“Namun, hal itu bisa dicegah dengan beberapa metode. Salah satunya, dengan bermain domino ujar prof dr taruna ikrar MBiomed Ph.D.
Guru besar farmakologi Universitas Malahayati Lampung ini mengatakan saat main domino ada proses spiritual silaturahmi sesama manusia.
Ia mengatakan main domino akan memacu hormon kebahagiaan yakni endorphins dan dopaminergic tersebut untuk memproduksi.
“Sehingga, rasa bahagia, tenang dan nyaman akan tercipta saat main domino, Segala pencapaian dan peradaban manusia dimulai dari gagasan yang bersarang di dalam otak dimana domino permainan asah otak,” katanya.
Selain itu, perasaan spiritual juga berkaitan dengan medial prefrontal cortex, yakni bagian otak yang mengaktifkan dan mengolah nilai dan alasan moral.
Perasaan spiritual juga mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan fokus dibarengi candaan.
Taruna menambahkan permainan domino bisa dikatakan salah satu olah raga otak yang murah meriah sebab di otak ada lebih 100 miliar sel-sel saraf. Dan setiap satu sel saraf punya koneksi 10.000.
“Jadi 100 miliar dikali 10 ribu itu kurang lebih hampir ratusan sampai ribuan triliun koneksi,” katanya lagi.
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia itu menambahkan bermain domino bisa menjadi cara efektif dan murah meriah untuk menjaga kesehatan otak sebab dapat menghindari risiko stroke, pikun, stres ataupun penyakit degeneratif seperti demensia atau Alzheimer.
Selain itu, perasaan spiritual juga berkaitan dengan medial prefrontal cortex, yakni bagian otak yang mengaktifkan dan mengolah nilai dan alasan moral. (pap)