Site icon Ujung Jari

Kantor Kelurahan Mattiro Bintang Disegel, Lurah Klaim Sudah Dibuka

PANGKEP, UJUNGJARI— Kantor Kelurahan Mattiro Bintang kecamatan Liukang Tupabbiring kabupaten Pangkep yang terletak di pulau Balangcaddi sempat disegel warga setempat. Warga memasang lima lembar papan berukuran kecil dalam bentuk melintang yang telah ditempelkan untuk menutup pintu kantor Lurah tersebut.

Diatas papan itu dituliskan warga bahwa kantor Lurah Mattiro Bintang ditutup dan Lurah sudah tidak ada. Belum diketahui secara pasti alasan warga melakukan aksi segel.

Tetapi tidak berselang lama, warga kembali membuka segel kantor Lurah Mattiro Bintang ini.

Saat warga menyegel kantor Lurah. Beredar sejumlah informasi bahwa penyegelan ini dilakukan sebagian warga karena Lurah diduga malas berkantor sehingga pelayanan tidak berjalan maksimal.

Ada juga Informasi berkembang bahwa penyegelan kantor Lurah Mattiro Bintang tidak dilakukan banyak warga seperti tampak dalam foto penyegelan yang tersebar disejumlah medsos. Terkesan dalam foto penyegelan itu hanya dilakukan tiga orang.

Bahkan ada juga warga yang minta tidak dituliskan namanya mengaku kalau penyegelan itu bukan murni dari inisiatif warga desa. “Tetapi ada orang tertentu yang diduga menyuruh warga karena ada motif lain,” ujar seorang nara sumber yang minta tidak dituliskan namanya

Lurah Mattiro Bintang H Amir Jaya yang dimintai keterangan, Rabu(4/1) hanya menjawab singkat melalui watshaap bahwa segel tersebut sudah dibuka.

” Segel itu sudahmi dibuka kembali,” ujar Amir

H. Amir menyatakan dirinya menerima informasi jika warga yang melakukan penyegelan sudah membuka kembali papan yang dipakai menyegel.

“Ada kemungkinan oknum warga itu sadar sendiri bahwa kenapa mesti berbuat begitu. Apa yang dilakukan terlalu susah otak saya mencapai itu,” imbuhnya.

Lurah Mattiro Bintang ini menyampaikan kemampuan dirinya dalam memimpin kelurahan sudah ia lakukan sesuai kemampuannya. “Saya berbuat dalam kapasitas sebagai Lurah sudah saya laksanakan dan jika dinilai masih kurang apa boleh buat,” ucap Amir.

Amir Jaya menambahkan, Allah tidak menguji hambanya bila tak sanggup memikulnya. Saat baru mulai menjabat sebagai Lurah. “Saya pernah menyampaikan kepada masyarakat bahwa kalau dalam 1 tahun menjadi Lurah. Lalu kemudian melakukan pungutan pembayaran untuk pengurusan surat-surat, maka saya siap berhenti jadi Lurah,” pungkasnya.( Udi)

Exit mobile version