ikut bergabung

Taruna Ikrar Pimpin Delegasi KKI Ke Filipina Bahas Nasib Dokter Diaspora


KE MANILA. Prof Taruna Ikrar bersama rombongan foto bersama di Kantor KBRI Filipina di Manila, Kamis (23/12). Foto: Ist

Berita

Taruna Ikrar Pimpin Delegasi KKI Ke Filipina Bahas Nasib Dokter Diaspora

MANILA– Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mengajak para dokter diaspora untuk mengabdikan keahliannya di Indonesia. Berbagai kemudahan dan insentif pun sudah disiapkan bagi para dokter jebolan luar negeri ini untuk balik ke Indonesia.

Ketua Konsil kedokteran Indonesia Prof dr Taruna Ikrar memimpin delegasi ke Manila, Filipina, Kamis (23/12) lalu. Di Manila, Taruna dan rombongan diterima, Prof Dr Ir Aisyah Endah Palupi, Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Manila Filipina.

Prof Taruna ikrar memperkenalkan rombongan yang menyertai terdiri dari Konsil Kedokteran Indonesia, Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, Dermatologi dan Venerologi, Pediatri, serta Direktur Pembinaan serta Pengawasan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang juga ketua divisi Pendidikan KKI, Prof Dr dr Bachtiar Murtala.

Ikut dalam rombongan juga Dr dr Kuntjoro Harimurti, Sp.PD., K-Ger.,M.Sc, dr Herwinda Brahmanti, Sp.KK (K), M.Sc ~Dr. dr. Putri Maharani Tristanira Marsubrin, Sp.A(K), dr. Zubaidah Elvia, MPH , Lita Dwi Astari, STP., M.Si , dr. Etik Retno Wiyati, MARS.

Taruna mengungkapkan pihaknya sebenarnya telah mengeluarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (Perkonsil) Nomor 97 Tahun 2021 tentang Adaptasi Dokter Spesialis Warga Negara Indonesia (WNI) Lulusan Luar Negeri.

Aturan tersebut untuk lebih mengadaptasi peraturan bagi dokter spesialis di luar negeri yang sebelumnya diatur dalam Perkonsil Nomor 41 Tahun 2016.

“Perkonsil ini melihat kondisi dan kebutuhan akan dokter spesialis di Indonesia yang sangat tinggi,” kata Taruna dalam keterangannya, 

Baca Juga :   Lewat Keadilan Restoratif, Jampidum Kejagung RI Setujui Hentikan Lima Kasus Penuntutan di Sulsel

Guru Besar Farmakologi Universitas Malahayati ini menjelaskan, memang ada tiga masalah utama yang dihadapi negara saat ini dalam memenuhi kebutuhan dokter di dalam negeri.

jumlah rasio dokter dan pasien yang masih sangat kurang sebesar 0.4. Kedua, dokter mengalami maldistribusi dimana dokter yang ada saat ini lebih banyak di daerah perkotaan saja.

“Dan terakhir, kualifikasi dan jumlah dokter spesialis yang sangat rendah yaitu dengan rasio rata rata 1 dokter melayani 250 ribuan populasi perspesialisasi.Ini yang menyebabkan kita sangat membutuhkan sangat banyak dokter spesialis,” terang Taruna.

Di satu sisi, lanjut alumni Universitas Hasanuddin ini, data yang ada dikantongi KKI saat ini ternyata cukup banyak warga negara Indonesia yang mengambil dokter spesialis dan berpraktik sebagai dokter spesialis di luar negeri. Mereka ini ada yang berpraktik di Amerika Serikat, negara-negara Eropa, Jepang, Australia, Filipina, Singapure dan negara lainnya.

dibaca : 125

Laman: 1 2 3



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top