GOWA, UJUNGJARI.COM — Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Jeneberang Kabupaten Gowa Irianto Razak mengatakan, kondisi air baku saat ini masih cukup tinggi pasca hujan deras di hulu kurun dua tiga hari ini.
Akibatnya tingkat kekeruhan air baku pun naik mencapai 5.417 NTU hingga 10.000 NTU dan membawa endapan lumpur dari aliran sungai Jeneberang dan Waduk Bilibili. Kondisi ini tentu berdampak pada produksi air ke pelanggan. NTU atau Nephelometric Turbidity Unit adalah satuan standar untuk mengukur kekeruhan.
“Untuk mengurangi kekeruhan pada produksi air bersih, saat ini kami memakai bahan kimia jenis Polymer PAC bubuk dan dimix dengan Anionic yang mampu mengikat senyawa lumpur dan Alhamdulilah Minggu pagi ini kami bersama anggota masih stay di instalasi IKK Borongloe, IKK Tompobalang dan IPA Pandang-pandang. Kami berharap agar suplai air bersih ke pelanggan segera normal kembali, ” kata Irianto saat dikonfirmasi Minggu (25/12) pagi.
Atasnama Perumda Tirta Jeneberang Irianto pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan air bersih di Gowa yang saat ini merasakan dampak dari terganggunya suplai air bersih rumah-rumah pelanggan akibat cuaca ekstrem ini.
“Mari kita berdoa bersama agar cuaca kembali bersahabat agar kami bisa normal kembali memproduksi air bersih seperti sediakala, ” papar Irianto.
Terpisah Dirut Perumda Tirta Jeneberang Gowa Hasanuddin Kamal mengatakan, sejauh ini pihaknya terus berupaya melakukan pelayanan terbaik ke para pelanggan. Namun karena kondisi cuaca yang saat ini tidak bagus dimana curah hujan cukup tinggi di wilayah hulu sehingga berdampak pada air baku.
Dikatakan Ketua Perpamsi Sulsel ini, kekeruhan air baku menjadi hambatan besar Perumda Tirta Jeneberang untuk berproduksi baik termasuk untuk mensuplai air ke pelanggan dalam keadaan jernih.
“Dimohon para pelanggan maklum atas kondisi saat ini. Apalagi seluruh bak pengolahan air bersih terhambat sedimen lumpur yang ikut masuk ke bak pengolahan yang kemudian harus kita bersihkan dalam waktu tidak sedikit. Semoga pembersihan cepat tuntas, ” kata Hasanuddin Kamal.-