BARRU,UJUNGJARI–Seseorang penelpon mengaku Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Barru menghubungi beberapa kepala desa sebagai sasaran target. Penelpon ini dicurigai mengincar kades untuk meminta sesuatu. Penelpon ini sudah menyasar tiga kepala desa di dua kecamatan berbeda.

Ketiga kades yang disasar di kecamatan Tanete Riaja dan Mallusetasi itu mengaku sempat menerima telepon dari seorang penelpon yang mengaku sebagai Kasi Pidsus Kejari Barru Andi Ardiaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketiga Kepala desa itu, Kades Cilellang H Rudi Hartono, Kades Harapan Ismail Hasi dan Kades Libureng. Satu dari tiga Kades ini sudah jadi korban penipuan dengan ulah penelpone yang mengaku sebagai Kasi Pidsus.

Seperti disebut-sebut banyak pihak bahwa Kades Libureng Ismail Hasi sudah mentrasfer uang sekitar Rp 10 juta kepada penelpon tersebut. Hanya saja pihak Kades ini kemudian membantah jika sudah mengirim uang sebanyak itu.

Awalnya penelpon itu menceritakan tentang beberapa Kades yang sudah dihubungi dan menyatakan bahwa pihak Kejaksaan akan turun melakukan pemeriksaan jelang akhir tahun.

Seperti dijelaskan Kades Harapan Ismail Hasi bahwa saat dirinya pertama menerima telepone. Penelpon itu mengaku sebagai Kasi Pidsus. Makanya sempat dibuat kaget karena diprofil handphone via watshapp yang melakukan panggilan itu ada foto Kasi Pidsus.

“Tetapi saya ketika itu kurang yakin. Apakah penelpon ini benar-benar Kasi Pidsus. Apalagi ada foto profilnya di telepon Wa nya. Karena agak ragu, makanya saya berusaha menelusuri kebenaran dari telepon salah dari staf Kejaksaan dan meminta nomor telepon Pak Kasi Pidsus untuk mengkonfrontir benar tidaknya telepon tersebut,” ungkap Ismail.

Ternyata dinomor asli Kasi Pidsus yang ia terima, kata Kades Harapan, justru profil foto yang terpasang merupakan foto anaknya, sehingga benar-benar penelpon gelap itu hanya orang yang mencatut nama Kasi Pidsus,” bebernya.

Sebenarnya Kades Harapan ini disebut-sebut oleh kades lain kalau sudah jadi korban dari orang mengaku sebagai Kasi Pidsus tersebut. Hanya saja kades ini membantah jika dirinya sudah jadi korban dari penelpon ini.

“Saya memang nyaris menjadi korban penipuan, seandainya tidak menelusuri kebenaran dari telepon sesungguhnya yang benar-benar no telepon Pak Kasi Pidsus itu,” kelitnya.

Pengakuan menerima telepon dari seseorang yang mengaku Kasi Pidsus juga dialami Kades Cilellang H Rudi Hartono.

Sebelum menelpon, kata H Rudi. Penelpon yang mengatasnamakan Kasi Pidsus itu mengirim pesan via jaringan pribadi dengan menuliskan ‘assalamu alaikum pak H Rudi, saya Pak Andi Kasi Pidsus Kejari Barru’.

“Dari awal kami memang kurang yakin dengan penelpon ini, karena memang sudah biasa menerima hal seperti ini yakni mencatut nama pejabat tertentu sebagai modus untuk menggertak. Padahal ujung-ujungnya dibalik gertakannya ada permintaan berupa fulus. Makanya saya tidak melayani lebih lanjut,” ucap H Rudi.

Kasi Pidsus Kejari Barru Andi Ardiaman yang dikonfirmasi Jum’at(16/12) membantah jika pihaknya telah menghubungi para kepala desa dengan maksud meminta sesuatu.

“Penelpon itu penipu dan nomor telepon itu sama sekali bukan nomor saya. Ķami minta semua Kepala desa jangan melayani jika ada seseorang yang mengatasnamakan nama saya dengan meminta sesuatu dalam bentuk apapun,” harap Andi Ardiaman.

Ardiaman juga tak menampik jika aksi dari ulah penelpon gelap itu, menyebabkan sudah ada kepala desa yang menjadi korban penipuan.( Udi)