MAKASSAR, UJUNGJARI— Bupati Barru Suard Saleh tampil sebagai salah satu panelis pada PAIR Policy Forum yang merupakan rangkaian dari PAIR Annual Summit 2022 di Jakarta dan Makassar. Forum ini berlangsung di ruang senat Lt. 2 Rektorat Unhas Tamalanrea Makassar, Senin (5/12/2022)
Agenda ini merupakan bentuk kemitraaan antara Unhas dengan Australia-Indonesia Centre (AIC) dan Pemprov Sulsel bersama beberapa Universtas terkemuka di Indonesia dan Australia.
Tujuan forum ini dimaksudkan untuk mendorong pengambilan kebijakan berbasis bukti melalui Program PAIR (Pertnership for Australia-Indonesia Research) dalam berbagai bidang.
Suardi tampil dalam forum program PAIR ini, merupakan kehormatan karena diundang sebagai salah satu pembicara dalam paparan Bupati Barru dua periode ini mempresentasekan konsep pembangunan dan pengelolaan kereta api yang efektif, terintegrasi dan berkelanjutan di kabupaten Barru.
Bupati menjelaskan, pembangunan kereta api Makassar-Parepare diinisiasi sejak 1998. Ground breakingnya pertama dilakukan di kabupaten Barru pada 2017 oleh Menteri Perhubungan RI, EE. Mangindaan.
“Setelah melalui beberapa kali revisi rencana dan mengevaluasi progress pembangunan, maka dilakukan perubahan fokus untuk melayani barang dari pabrik Semen Bosowa di Maros dan pabrik Semen Tonasa di Pangkep ke Pelabuhan Garongkong kabupten Barru serta sebaliknya,” Ucap Suardi.
Dikabupaten Barru katanya, terdapat 6 (enam) stasiun, yaitu Stasiun Pekkae, Barru, Garongkong, Takkalasi, DDI Mangkoso dan Stasiun Palanro.
Terkait masalah infrastruktur dan konektifitas antara moda, Bupati menjelaskan permasalahan Infrastruktur KA dan antar moda meliputi, design dan masterplan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai kelengkapan sarana prasarana.
Ditambahkan Suardi bahwa pembangunan secara komprehensif dari hulu sampai ke hilir. Potensi besar yang dimiliki katanya lagi, belum diberdayakan secara optimal, seperti obyek wisata, pelabuhan Garongkong dan kawasan Ekonomi Masyarakat (EMAS) yang didalamnya dibangun kawasan industri.
Lebih lanjut Suardi mengemukakan strategi pembangunan kereta api yang efektif, terintergrasi dan berkelanjutan di Kabupaten Barru melalui Inventarisasi produk hukum yang berkenaan. Pengintegrasian dan harmonisasi produk hukum dan pengembangan kesepahaman bersama para stakeholder serta pembangunan Infrastruktur.
Selain Perkeretaapian Bupati Barru juga menyampaikan potensi kabupaten Barru yang berpenduduk 190.529 jiwa yang terdiri 7 Kecamatan, 40 desa dan 15 kelurahan dengan pertumbuhan ekonomi (2021) sebesar 4,77 %. Pendapatan Perkapit 43,42 %.
Sedangkan IPM, 71,13 (Posisi 8 di Sulsel). Indeks Gini 0,36. Inflasi 1,61 dan PDRB ADHB Barru Rp. 8.057 trilyun.
Pada talkshow sesi rekomendasi riset PAIR di bidang transportasi, logistik dan rantai pasok dan bidang komoditas rumput laut. Bupati Barru Suardi Saleh selaku panelis bersama Prof Nyoman (Senior Fellow AIS, UI). Dr Syamsul Pasaribu (Assiciate Fellow AIC, IPB). Andi Ammana Gappa (Ka Balai Pengelolaan Kereta Api Sulsel). Dr Muhammad Ilyas (Kadis Kelautan dan Perikanan Sulsel) dipandu Host Nana Saleh.( Udi)