Oleh: Dr H Ahmad, S.Ag, S.Psi, M.Si
(Ketua Prodi Psikologi Program Pascasarjana UNM)
INSTITUSI POLRI merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran sangat esensial dalam menjaga keamanan di negera kita. Tugas dan tanggung jawab yang diemban begitu berat, sehingga terkadang dalam proses kerjanya, anggota kepolisian seringkali menghadapi kejenuhan dan penurunan performa kerja.
Kejenuhan dan penurunan kinerja ini salah satunya disebabkan karena motivasi yang menurun. Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, hal ini tentu akan berdampak buruk bagi anggota polisi lain dan instansi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Motivasi kerja sangat diperlukan bagi setiap instansi agar para SDM bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Motivasi yang baik akan membantu perkembangan yang positif bagi masing-masing individu dan organisasi secara umum. Motivasi dalam bekerja merupakan stimulus yang dapat meningkatkan energi, kreativitas, dan kinerja individu dalam bekerja sehingga dapat berkontribusi baik bagi organisasinya.
Visi yang digalang oleh KAPOLRI, yaitu PRESISI (Predikitif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) dapat dengan mudah dijalankan dan diaplikasikan sehari-hari oleh setiap anggota jika memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Terdapat beberapa cara yang dapat meningkatkan motivasi bekerja, dalam hal ini motivasi bekerja di lingkungan kepolisian.
Antara lain menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dengan energi yang positif, memberikan apresiasi atau penghargaan kepada anggota polisi yang berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik, menerapkan komunikasi yang efektif, baik sesama anggota polri maupun antaranggota dengan masyarakat, dan senantiasa mengembangkan diri melalui pelatihan dan pengembangan.
Lingkungan kerja yang mendukung merupakan komponen pertama yang perlu diperhatikan guna meningkatkan kinerja anggota polisi. Lingkungan kerja ini tidak hanya meliputi sarana dan fasilitas di tempat tugas setiap anggota, melainkan juga hubungan sesama anggota dan dengan atasan yang sehat.
Anggota polisi yang masih berada di pangkat bawah sudah harus menghormati atasannya yang memiliki pangkat lebih tinggi, dan atasan pun harus tetap menghargai bawahan meskipun memiliki pangkat yang rendah.
Sikap saling menghormati dan menghargai ini jika dijunjung tinggi akan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga masing-masing anggota, baik yang memiliki jabatan tinggi maupun jabatan rendah bisa saling bekerja dan berkontribusi bagi institusi dengan maksimal.
Cara kedua adalah dengan sering-sering memberikan apresiasi atau penghargaan kepada anggota yang telah mengerjakan tugas dengan baik atau menunjukkan prestasi yang gemilang.
Apresiasi ini tidak selalu dalam bentuk pemberian hadiah, melainkan bisa dilakukan dengan sekedar memuji hasil kerja anggota di depan anggota lainnya atau ketika rapat. Hal ini juga bisa berdampak positif bagi anggota lain untuk ikut bersemangat dalam bekerja.
Komunikasi dalam lingkungan kerja juga memiliki peranan penting dalam meningkatkan motivasi bekerja. Poin ini hampir mirip dengan poin pertama, yaitu saling menunjukkan rasa menghormati dan menghargai antar atasan dan bawahan.
Komunikasi yang efektif tanpa melihat status atau posisi akan menghasilkan kinerja institusi yang maksimal, karena masing-masing telah melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai porsinya. Selain sesama anggota, polisi juga perlu memiliki kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik dengan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, polisi merupakan pengayom masyarakat, sehingga komunikasi dengan masyarakat luar harus baik dan efektif sehingga polisi mampu menjadi penengah ketika terjadi konflik dalam lingkungan masyarakat.
Sikap responsif, yang merupakan salah satu komponen PRESISI salah satunya dapat diterapkan jika setiap anggota mampu berkomunikasi dengan efektif.
Cara terakhir yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk senantiasa meningkatkan motivasi bekerja anggota polisi adalah memberikan pelatihan dan pengembangan diri bagi setiap anggota. Pelatihan dan pengembangan ini mampu meningkatkan kembali semangat anggota yang bisa jadi menurun akibat kejenuhan atau aktivitas lain.
Selain itu, pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tugas anggota polisi juga dapat memperluas perspektif
yang dimiliki sehingga bermanfaat dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawab.
Motivasi kerja yang baik akan memberikan dampak yang sangat luas, baik bagi individu itu sendiri, maupun institusi secara luas.
Manfaat yang diperoleh ketika motivasi anggota POLRI baik adalah produktivitas yang tinggi dalam bekerja, mampu mengerjakan tugas dan tanggung jawab dengan efisien, kinerja yang responsif, hal ini tentu diperlukan mengingat hamper semua tugas anggota polisi menuntut sikap yang responsif dan cepat, serta mampu mencapai tujuan utama POLRI, yaitu sebagai pengayom masyarakat dan menjaga keamanan negara. (*)