MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Dosen Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Muslim Indonesia (UMI) meraih hibah pendanaan Matching Fund 2022 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek.
Tim dosen yang terdiri dari Dr. Arsad Bahri, S.Pd., M.Pd (Prodi Pendidikan Biologi UNM), Jabal Rahmat Ashar, SP., M.Si (Prodi Agroteknologi UMI., Tsalis Kurniawan Husain, SE., M.Sc (Prodi Agribisnis UMI), dan Andi Hamdillah, S.Pi., M.Sc (Prodi Budidaya Perairan UMI).
Tim dosen UNM-UMI ini mengusung judul program “Inovasi Teknologi Budidaya Akuaponik Dan Minapadi Serta Penerapan Sistem Pemasaran Berbasis Digital Guna Mewujudkan Kemandirian Pangan”.
Program ini juga berkolaborasi dengan mitra DUDI dalam hal ini adalah pemerintah Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. Lukman, S.Pd (Kepala Desa Bontominasa) mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat dinantikan untuk direalisasikan di Desa Bontominasa karena program-program desa khususnya di bidang pertanian butuh sentuhan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak dan salah satunya dari unsur Perguruan Tinggi.
Tim Dosen UNM-UMI dan Pemerintah Desa Bontominasa bersepakat dan komitmen dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui beberapa kegiatan, yakni pelatihan pembuatan akuaponik & pengenalan sistem minapadi, pelatihan pembuatan pupuk organik cair & kompos, pemanfaatan bunga telang sebagai minuman herbal dan pelatihan pemasaran berbasis digital.
Kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2022 ini melibatkan kelompok tani, Ibu-ibu PKK, UMKM dan Bumdes setempat.
“Hasil kegiatan penelitian dan pengabdian dari kolaborasi tim dosen UNM-UMI yang terdiri dari berbagai displin ilmu tentunya memudahkan kami dalam merealisasikan kegiatan matching fund ini, selain itu pelibatan mahasiswa juga dapat memberi inspirasi untuk kegiatan MBKM Membangun Desa ataupun kegiatan yang sejenis,” kata Dr. Arsad Bahri sebagai ketua tim.
Melalui kegiatan ini, masyarakat mitra diharapkan mampu menerapkan dan memanfaatkan inovasi teknologi yang telah diberikan oleh tim dosen, berupa pengetahuan, wawasan dan peralatan aquaponik, minapadi, bunga telang, pupuk organik dan website pemasaran digital desa.
Sejalan dengan harapan tersebut, Kepala Desa Bontominasa berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti di tahun ini, tetapi dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya. (**)