ikut bergabung

Puluhan Karyawan CLM Beri Dukungan Moral dan Loyalitas, Helmut Hermawan Tetap Pimpin Perusahaan


Berita

Puluhan Karyawan CLM Beri Dukungan Moral dan Loyalitas, Helmut Hermawan Tetap Pimpin Perusahaan

“Secara nurani kami yakin mereka tahu harus berpihak ke mana atas ketidakadilan dan kezaliman yang kami alami,” ujarnya.

Ke-30 karyawan yang datang ke Jakarta tersebut berasal dari berbagai divisi di site pertambangan CLM Luwu Timur. Antara lain divisi keuangan, divisi HRD, para engineer, tata kelola hutan, dan lain-lain. Sebelum kisruh manajemen terjadi, seperti diakui Gunaryo, salah satu karyawan, sehari-hari hubungan antara manajemen dengan karyawan memang sangat kekeluargaan.

Hubungan mereka cair dan tidak terkotak-kotak antar divisi maupun kontraktor. Karena itu mereka mengaku cukup terpukul ketika Zainal Abidinsyah (yang juga merupakan CEO Apexindo Group) menghilangkan nama-nama direksi CLM pasca kisruh kepemilikan.

Seluruh karyawan yang datang ke Jakarta mengakui, sejak kepemimpinan CLM dipegang Helmut dkk, kesejahteraan karyawan naik pesat, berbanding lurus dengan kinerja perusahaan.

Sebagai gambaran, tahun lalu mereka mendapatkan bonus sebesar dua kali gaji ketika produksi pertambangan bisa naik melampaui target.

“Karena itu banyak di antara teman-teman yang kemudian mengambil (kredit) rumah dan kendaraan. Mereka dipercaya bank karena kinerja perusahaan juga bagus. Di luar itu, kami juga menyediakan softloan jika ada karyawan yang punya keperluan mendadak,” ujar Zaenuri, Kepala Keuangan CLM.

89 % Karyawan Lokal & Kontribusi untuk Masyarakat

PT Citra Lampia Mandiri (CLM) adalah perusahaan dalam negeri yang berdiri sejak tahun 2007 dan bergerak di sektor pertambangan nikel laterit dmp. Perusahaan tambang tersebut memiliki izin usaha penambangan (IUP) produksi sebesar 2.660 hektar atau yang terbesar di Sulawesi Selatan.

Baca Juga :   Prof Sri Rezeki Hadinegoro Pahlawan Kesehatan Indonesia

Sebagai perusahaan tambang aktif yang memiliki lahan terbesar di Sulawesi, menurut Freddy, 89% karyawan CLM adalah masyarakat lokal, termasuk semua kontraktornya.

Sejak awal mereka memberi akses kepada putra-putra daerah agar bisa ikut mengelola pertambangan.

“Kami berprinsip, jika bekerja di sana, kami juga harus memberi kontribusi semaksimal mungkin untuk masyarakat lokal. Jadi pemberdayaan kami bukan omong kosong. Bahkan nama desanya pun kami ambil sebagai nama perusahaan,” tegas Freddy.

Untuk meningkatkan skill para pekerja pertambangan, tambah Freddy, CLM secara rutin mengadakan pelatihan bagi para operator dan karyawan yang hampir semuanya berasal dari masyarakat setempat.

Selain itu, mereka juga terbuka terhadap program magang mahasiswa pertambangan di sekitar wilayah itu. Hanya saja karena pendaftarnya berlimpah, akhirnya mereka membuat sistem pembatasan.

dibaca : 105

Laman: 1 2 3



Komentar Anda

Berita lainnya Berita

Populer Minggu ini

Arsip

To Top