BARRU,UJUNGJARI— Musibah terus melanda wilayah kabupaten Barru akibat hujan deras yang menyebabkan beberapa titik banjir, longsor hingga pohon tumbang disejumlah tempat. Bahkan dari data BPBD Barru awalnya sempat melaporkan ada tiga orang nelayan dinyatakan hilang saat melaut.

Ketiga nelayan yang dilaporkan hilang yakni Abustan warga lingkungan Garongkong kelurahan Mangempang kecamatan Barru. Abustan awalnya disebut hilang, ternyata sudah ditemukan. Sedangkan dua nelayan lainnya, Zainal Basir(24) dan Sabang(44) asal Lingkungan Banronge kelurahan Bojo kecamatan Mallusetasi, Sabtu(19/11) yang juga dinyatakan hilang akhirnya sudah ditemukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pihak BPBD yang terus berupaya melakukan pencarian, berhasil mengevakuasi Bustan yang sebelumnya dinyatakan hilang disekitar laut Pulau Panikiang. Sementara Zainal dan Sabang yang hilang saat melaut di perairan Bojo Baru juga telah ditemukan.

Imbas bencana alam yang menyisakan duka tidak terhenti sampai disitu. Sehari sebelumnya, Jum’at. Beberapa titik banjir melanda kabupaten Barru.Seperti di Dusun Ballewe, Desa Binuang( Kecamatan Balusu). Banjir dikawasan itu sempat menghalangi akses jalan nasional( Trans Sulawesi).

Ditempat lain di wilayah Barru, banjir juga menimpa lingkungan Temmireng, Kelurahan Takkalasi di Kecamatan Balusu, juga sempat menghalangi akses jalan poros Barru-Pare-pare.

Lokasi banjir lainnya terjadi di dusun Lapasu Desa Balusu, desa Siawung, Desa Siawung( kecamatan Barru) yang sempat menghalangi akses jalan nasional.

Dalam laporan BPBD yang melakukan pemantauan dan evakuasi dibeberapa titik banjir di Kelurahan Bojo Baru, Kecamatan Mallusetasi. Dilokasi ini, tim BPBD mengevakuasi warga yang terjebak banjir di lingkungan Puccanra Kelurahan Bojo Baru.

Proses evakuasi berlanjut dilakukan juga terhadap pasien Rawat Inap di Puskesmas Bojo Baru yang terendam banjir kurang lebih 50 Cm, Sehingga Pasien Rawat Inap dipindahkan Keruang Kerja Puskesmas.

Sementara peristiwa longsor terjadi di dua titik. Satu longsoran menimpa jalan poros Barru-Soppeng. Longsor bukit juga mengganggu jalan nasional di desa Kupa( Mallusetasi). Begitu pula dengan titik longsor yang menghubungkan jalan Lumpia-Maroangin desa Bulo-bulo di kecamatan Pujananting.

Selain longsor di Barru juga terjadi pohon tumbang yang menimpa rumah warga. Seperti kerusakan rumah milik Hj Hania(70) warga Dusun Lalolang kecamatan Tanete Rilau.

Kepala BPBD Barru, Umar yang dihubungj mengakui adanya kejadian dari beberapa peristiwa bencana alam yang melanda sejumlah titik di wilayah Barru.

Pihak BPBD telah melakukan pemantauan dan pembersihan drainase yang tersumbat. Sumbatan ini juga menjadi penyebab, sehingga air naik membanjiri jalan Nasional.

“Pembersihan ini kita lakukan menggunakan alat berat (exavator) dan dibantu oleh masyarakat setempat. Melakukan pembersihan pohon tumbang yang menutupi akses jalan Nasional di dusun Labuaka, Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi,” kata Umar.

Langkah lainnya, lanjut Umar, juga dilakukan pembersihan material longsoran bukit yang menutupi akses jalan Nasional di Dusun Labuangge, Desa Kupa, Kecamatan Mallusetasi dengan menggunakan alat Exavator dan dibantu oleh masyarakat setempat.

Saat melakukan hal ini. “Kita berkoordinasi dengan Dinas PU Provinsi terkait longsor yang menghalangi jalan Poros Barru Soppeng, untuk dilakukan pembersihan dengan menggunakan alat Berat (exavator),” ujar Umar.

“Koordinasi serupa juga dilakukan dengan Dinas PU Barru untuk mengatasi longsor di Jalan Penghubung Lumpia dan Maroangin, Desa Bulo-Bulo, Kecamatan Pujananting dengan pembersihan jalan dengan menggunakan Alat Berat (exavator),” pungkasnya( Udi)