BARRU,UJUNGJARI— Pihak PT PLN( Persero) Pare-pare UPL Barru menepis image sejumlah pihak bahwa lebih sering tebang pohon ketimbang menanam. Tudingan ini kemudian ditunjukkan Perusahaan Kelistrikan Negara ini dengan melakukan penanaman sekitar 200 pohon produktif di kawasan tempat pembuangan akhir( TPA) di Padangloang.

Selain aksi.tanam pohon. Pihak PLN juga melakukan teken Surat Perjanjian Biaya Tarif Listrik( SPJBTL) untuk pelanggan premium antara pihak BRI Cabang Barru dengan PT PLN( Persero) UP3 Pare-pare ULP Barru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penandatangan Surat Perjanjian Biaya Tarif Listrik( SPJBTL ) ini menjadi agenda awal sebelum dilakukan aksi tanam pohon produktif disekitar kawasan tempat pembuangan akhir sampah.

Lokasi penandatangan berlangsung di kantor PLN, dan penanaman pohon di TPA Padangloang, Rabu(9/11).

Agenda ini dihadiri langsung Bupati Barru Suardi Saleh, yang didampingi Manajer UP3 PLN Pare-Pare, Manajer ULP PLN Barru, kepala OPD Pemkab Barru, Asisten, Kabag, Camat dan Lurah.

Menurut  Manajer UP3 PLN Pare-pare Rizky Ardiana Bayuwetri bahwa kami melaksanakan program ini karena kami cinta pohon dan penghijauan karena banyak statement di luar sana menyampaikan bahwa kami PLN asal tebang pohon yang dekat dengan jaringan kami.

” Harapan kami melalui listrik peningkatan perekonomian di barru terjadi. Kami tutup sambutan dengan pantun Kue manis di atas palem, salam hadiah dari kami,” ucap Rizky.

Sementara itu Bupati Barru Suardi Saleh,  dalam sambutannya menyampaikan terlebih dahulu ucapan selamat datang di Barru buat ibu kepala UP3  PLN Pare-pare.

” Dengan mengharap Ridho Allah SWT hari ini kita akan melaksanakan penandatangan SPJBTL dan penanaman pohon dan dengan kesehatan yang telah Allah berikan ke kita kadang lupa mensyukuri dan hari ini dengan menanam bibit pohon menjadi salah satu bukti kesyukuran,”Ungkap Suardi.

Bupati Barru melanjutkan Sambutannya tentang tingginya kebutuhan kita terhadap PLN.

“PLN memang bukan segalanya tetapi tanpa PLN kita semua kelepak-klepak, artinya apa bahwa dengan kebutuhan listrik saat ini sedikit saja padam maka baik kaum kolonial maupun melenial semuanya bisa ribut, apakah karena handphone yang mau di charge dan sebagainya,” terangnya.

“Semoga ini titik awal untuk mencintai lingkungan bagi PLN, dan semoga bisa mendorong kepada generasi anak muda kita untuk mencintai lingkungan,” pungkasnya.( Udi)