SEBAGAI ayah saya bersyukur dan bersimbah sujud di hadapan Allah SWT atasberkahnya bisa mengantar anak-anak kami menjadi dokter dari sebuah kampusterbesar di Indonesai Timur, Universitas Hasanuddin.
“Saya bangga karenakendatipun hanya berporfesi sebagai pedagang kelontongan buku dan hanyahidup dan berharap dari penghasilan menulis buku bisa mengantarkan anak-anak kami meraih bintangnya di langit,” kata Tokoh Literasi Nasional, Bachtiar Adnan Kusuma usai mendampingi dr Dea Ambarwati Kusuma, S.Ked. dan dr.Mulafarsyah, S.Ked. mengucapkan janji setia profesi dokter Indonesia diAuditorium Prof Dr Achmad Amiruddin, Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa 1 November 2022. Dea meraih IPK Profesi dokter 3,83 dan Mula IPK 3,62.
Sebagai ayah saya bangga kepada anak-anak kami karena kendatipun penuhketerbaatas fasilitas, tapi mereka punya semangat belajar tinggi denganmemburu ilmu pengetahuan setinggi bintang di langit.
“Apapun alasannya, orangtua tidak bisa menjadikan alasan keterbatasan ekonomi membuat anak-anaknyatidak memburu ilmu setinggi-tingginya,” ujar Tokoh Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI ini.
Karena itu, BAK membenarkan kalau hanya dengan pendidikan yang baik bisameningkatkan kesejahteraan dan kehormatan seseorang.
“Sebagai ayah dan Ibudari anak-anak kami, kami selalu berpesan agar dengan keterbatasan ekonomidan fasilitas orang tua, bisa membayarnya dengan prestasi dan pendidikan yangbaik,” kata BAK lagi.
Sementara Dea Ambarwati Kusuma dan Mulafarsyah, mengungkapkan isi hatinya kepada orang tuanya dalam sebuah tulisan.
Terima kasih YaRabb,
engkau telah titipkan aku dalam keluarga kecil dan sederhana,
namun dilingkupi dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Keduanya, selalu mendukungku, mendoakanku, mencintaiku
dan selalu menjadikan aku dan pendidikanku prioritas dalam setiap momen
meskipun di saat itu terdapat kekurangan materi.
Namun, tak mengurangi dukungannya untuk kami anak-anaknya.
Terima kasih mama dan ayah atas segala doa kalian
hingga aku bisa memeroleh gelarku ini.
Maafkan hingga saat ini belum mampu membalas segalanya
karena cinta orang tuaku tak terbatas. (bak)