Hari Jadi Gowa ke 702 Akan Suguhkan Permainan Rakyat A’longga dan Asing

GOWA, UJUNGJARI.COM — Pada 17 November 2022 mendatang, daerah Gowa kembali merayakan hari jadi ke 702 (1320 M). Momentum perayaan Hari Jadi Gowa (HJG) ini akan dihelat meriah di kawasan Museum Istana Balla Lompoa.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa Andi Tenriwati Tahri kepada BKM, Senin (31/10) pagi di ruang kerjanya mengatakan, perayaan HJG ini akan diisi beberapa rangkaian kegiatan.

Dikatakannya, dalam pelaksanaannya nanti ada dua kegiatan besar yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten Gowa yakni perayaan seremoni yang dipusatkan di pelataran Museum Istana Balla Lompoa dan kegiatan inti kedua adalah orasi Bupati Gowa di hadapan masyarakat Gowa di gedung DPRD Gowa yang digelar secara paripurna istimewa.

” Jadi ada dua kegiatan inti yang akan digelar nanti yakni orasi Bupati Gowa yang isinya menyampaikan hasil-hasil pembangunan Gowa kurun satu tahun berjalan. Kemudian di hari kedua yang merupakan puncak kegiatan perayaan hari jadi Gowa, kegiatan ini kita gelar di kawasan Museum Istana Balla Lompoa. Untuk hari jadi Gowa tahun ini akan lebih semarak ketimbang tahun-tahun kemarin yang terkendala pandemi Covid-19 dimana kita dibatasi untuk berkumpul dalam jumlah banyak. Tapi sekarang tahun ini kita akan kembali merayakan secara normal, ” jelas Tenriwati.

Dijelaskan selain kegiatan inti yang digelar pada HJG 702 ini, juga dilakukan berbagai kegiatan rangkaian yakni penanaman 7.000 pohon di lahan-lahan gundul di sejumlah wilayah di Kabupaten Gowa khususnya di dua wilayah dataran tinggi yakni Kecamatan Tinggimoncong dan Tombolopao.

“Penanaman pohon ini akan dilakukan serentak pada 5 November yang akan melibatkan seluruh ASN di wilayah kecamatan dan Pemkab, serta Forkopimda, organisasi dan komunitas pemuda. Selain penanaman pohon, kepanitiaan HJG yang diketuai langsung Sekretaris Kabupaten Gowa, Ibu Kamsina ini, juga digelar festival lagu daerah dengan peserta para sekretaris SKPD dan para Camat beserta istri/suami masing-masing,” papar mantan Kabag Humas Setkab Gowa ini.

Dikatakan Tenriwati, kegiatan rangkaian lainnya adalah tabligh akbar pada 13 November kemudian ajang lomba permainan rakyat berdasarkan kearifan lokal seperti A’longga (berjalan menggunakan batang bambu setinggi dua meteran) dan A’asing (permainan tempo dulu yang dilakukan berkelompok/tim).

“Jadi nanti ada beberapa permainan rakyat yang akan kita gelar. Semacam dolanan (istilah dalam bahasa Indonesia). Permainan rakyat tempo dulu itu akan kita bangkitkan kembali. Alasannya karena pada permainan ini akan meningkat kembali kearifan lokal kita dimana hal itu justru menambah khasanah kepariwisataan kita,” tambah Tenriwati.-