GOWA, UJUNGJARI.COM — Gunung Bawakaraeng kembali menelan korban. Kali ini korbannya adalah seorang pendaki bernama Rahmansyah alias Maman (21), warga Bukit Graha Praja Indah D4/13, Kelurahan Manggala, Makassar. Korban dinyatakan tewas pada saat dinihari, Sabtu (29/10/2022).

Korban tewas diduga mengalami hipotermia atau kedinginan saat berkemah di gunung Bawakaraeng tepatnya di kawasan Lembah Ramma masih di sekitaran kaki gunung Bawakaraeng di wilayah Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh kepada media, Sabtu malam membenarkan peristiwa tersebut Dari data pengunjung gunung Bawakaraeng yang diperoleh dari petugas registrasi di Lembanna menyebutkan jika korban Maman sedang berkemah di kawasan lembah Slank. Maman bersama dua rekannya menaiki jalur kaki gunung untuk mendaki namun mampir istrahat di lembah Slank dan berkemah di lokasi itu pada pukul 01.00 Wita, Sabtu dinihari.

Berdasarkan catatan registrasi di loket penjagaan di Lembanna, korban bersama temannya melakukan pendakian melalui jalur Panaikang, Kelurahan Bontolerung. Ketiganya berencana mendaki ke puncak namun saat waktu menunjukkan dinihari, mereka pun mendirikan tenda untuk istrahat.

“Menurut keterangan rekan korban, bahwa pada Sabtu 29 Oktober 2022 pukul 02.00 Wita, korban bersama kedua rekannya masuk ke tenda untuk istrahat, dan sekitar pukul 03.00 Wita, korban ngorok serta mengeluarkan liur sehingga rekan korban terbangun,” jelas AKP Hasan Fadhlyh.

Dijelaskan Kasi Humas bahwa saat itu juga rekan korban panik setelah mengetahui rekannya Mamang sudah tak bernyawa. Maman pun minta tolong ke salah satu pendaki lainnya yang berada di sekitar lokasi agar ke Pos Registrasi untuk melaporkan adanya pendaki tewas yang kemungkinan besar terkena hipotermia.

Setelah pendaki lainnya turun ke Pos untuk melaporkan hal itu, maka sekira pukul 06.30 Wita, warga kaki gunung bersama aparat pemerintah setempat serta TNI dan Polri melakukan evakuasi kepada korban lewat jalur Panaikang.

Sabtu sekira pukul 11.00 Wita, korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas Tinggimoncong sambil menunggu pihak keluarga korban.

Setelah keluarga korban tiba di Puskesmas pukul 13.30 Wita, mayat remaja itu lalu di antar ke rumah duka di Manggala, Makassar di antar tim relawan dan PMI sementara itu petugas Polsek Tinggimoncong dan Koramil Tinggimoncong lalu mendatangi pihak keluarga untuk menandatangani berita acara penolakan otopsi karena saat di Puskesmas Tinggimoncong pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.

” Pada hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan lainnya. Korban diduga meninggal lantaran hipotermia atau diserang dingin. Korban sudah diserahkan ke keluarga untuk selanjutnya dilakukan proses pemakaman,” kata AKP Hasan Fadhlyh. –