Soal NasDem Usung Anies, Akademisi Unhas: Hasto Jangan Panik!

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Meski masuk sebagai partai koalisi status quo, namun Partai NasDem secara terang terangan telah mengusung Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai kandidat calon presiden RI 2024 mendatang.

Atas hal itu, istana terkesan “mencak-mencak”. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahkan secara terang terangan juga mengatakan soal biru yang dilepas dari kabinet Jokowi.

Menurut Hasto, tidak etis jika ada kader Partai NasDem yang masih ada di kabinet Jokowi.

Alasannya, Partai NasDem telah memilih capres usungannya yakni Anies Baswedan, di lain sisi, itu tidak sejalan dengan koalisi yang ada saat ini di bawah komando Presiden Jokowi.

Sejumlah menteri yang diminta mundur antara lain; Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Kominfo Johny G Plate dan lainnya.

Menanggapi hal tersebut pengamat politik dan pemerintahan Prof Dr Tahir Kasnawi menilai PDIP dan khususnya Hasto terkesan panik dengan kelakuan Partai NasDem yang mengusung Anies Baswedan.

“Meski NasDem mengusung calon Presiden Anies, bukan beraryi NasDem harus keluar dari koalisi pemerintahan saat ini. Itu tidak ada korelasinya. Koalisi pemerintahan kan belum selesai masih lama, dan pilihan NasDem ke Anies kan itu masa depan yang akan datang. Jadi beda konteksnya, jangan paniklah,” ujar Prof Tahir.

Idealnya, lanjut guru besar Unhas ini, Partai Koalisi Pemerintahan termasuk PDIP harus menghargai pilihan politik yang merupakan otoritas dari Partai NasDem. Yang penting tidak mengganggu atau merecoki proses pelaksanaan pemerintahan yang berlangsung saat ini.

Menurut Prof Tahir Kasnawi, tidak perlu sebenarnya PDIP terlalu reaktif dengan langkah NasDem ini. Karena semakin bereaksi semakin akan meningkatkan issu pencalonan NasDem atas Anis Baswedan sebagai calon presiden RI ke depan.

“Apalagi ini kan otorotas Presiden Bapak Jokowi. Tidak ada hak Hasto atau PDIP atas kabinet yang sudah ada saat ini. Tergantung Presiden. Dan saya melihat kinerja menteri saat ini sangat baik,” ujar Prof Tahir Kasnawi. (**)