GOWA, UJUNGJARI.COM — Naiknya harga BBM sebulan lalu memicu melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasaran. Harga kebutuhan pokok yang melejit makin jauh dari daya beli masyarakat. Salah satu contoh kebutuhan yang naik sejak pandemi covid-19 adalah minyak goreng.

Menyusul beberapa jenis kebutuhan dapur yang dinilai masyarakat sangat susah dipenuhi dalam kondisi saat ini. Seperti dikatakan Dg Sambara, warga Paopao, Kelurahan Paccinongan, Kecamatan Somba Opu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT


Kepada ujungjari.com usai berbelanja di pasar murah yang digelar pemuda Milenial Peduli Sulsel (MPS), Rabu (12/10) siang, sejak pandemi covid-19 lalu, keuangan keluarganya melorot tajam disebabkan suaminya sempat kena PHK di tempat kerjanya. Namun begitu pandemi usai, masyarakat kembali dihadang naiknya BBM.

“Otomatis, keuangan keluarga saya bertambah sulit. Bensin naik, menyusul sejumlah bahan pokok ikut naik. Sementara suami saya sekarang hanya kerja serabutan karena sudah diPHK. Alhamdulillah hari ini ada pasar murah di Pao-pao dan dapatka juga kupon belanja murah dari MPS. Setidaknya bisaka menebus sejumlah kebutuhan dapur dibawah harga pasaran saat ini, ” kata Dg Sambara.

Pasar murah yang diprakarsai MPS ini dibuka selama dua hari dengan menjual delapan jenis kebutuhan dapur masyarakat. Delapan jenis itu yakni beras dari harga Rp 47.250 per karung dijual hanya Rp 33.000 per karung, telur harga pasar Rp 45.000 per rak dijual hanya Rp 31.000 per rak.

Terigu Rp 12.000 per Kg hanya Rp 8.000 per Kg, gula pasir Rp 14.000 per Kg hanya Rp 10.000 per Kg, minyak goreng Rp 15.000 per liter hanya Rp 10.000 per liter, bawang merah Rp 35.000 pee Kg hanya Rp 22.000 per Kg, bawang putih Rp 25.000 per Kg hanya Rp 20.000 per Kg, cabe rawit Rp 35.000 per Kg hanya Rp 25.000 per Kg.

Ketua MPS Sulsel Hasrul A Rajab kepada media mengatakan, untuk pasar murah yang digelar komunitasnya ini dibuka selama dua hari hingga Kamis (13/10) besok.

” Kami bagikan 200 lembar kupon untuk dua hari ini. Yang dapat kupon ini betul-betul kami prioritaskan kepada warga kurang mampu. Penjualan setiap produk yang kami jual, kami subsidi sekitar 30 persen dari harga pasar. Semoga pasar murah ini dapat meringankan beban emak-emak yang ada di Pao-pao. Setelah disini kami akan gelar lagi di tempat lain, ” kata Hasrul.

Hasrul juga mengatakan pasar murah yang dilakukan MPS ini menggandeng Dinas Perdagangan Sulsel dan Cabang Dinas Pendidikan Sulsel Wilayah 2 Gowa.

” Semoga kegiatan ini bisa membantu warga yang terdampak kenaikan BBM dan kenaikan harga bahan pokok di pasaran. Insha Allah MPS akan selalu berusaha membantu, ” kata Hasrul. –