MAKASSAR,UJUNGJARI.COM – Universitas Negeri Makassar (UNM) tahun ini kembali menyambut para mahasiswa baru program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Tahap 1 Tahun 2022, yang bertempat di Ballroom Teater Lantai 3 Menara Pinisi UNM, Kamis (6/10/2022).
Penyambutan para mahasiswa baru tersebut dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKBM) dan Orientasi Akademik yang diikuti sebanyak 715 mahasiswa berasal dari 10 Provinsi se-Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Program PPG UNM, Dr Darmawan menyampaikan program PPG Prajabatan dilaksanakan sebagai program revitalisasi LPTK sebagai penyelenggara untuk memberikan amanah kepada perguruan tinggi dengan memberikan kontribusi positif.
“Program PPG Prajabatan tahap 1 ini diharapkan memberikan kualitas bagi para calon guru dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta memberikan kontribusi positif bagi bangsa,” katanya.
Darmawan juga melaporkan jumlah mahasiswa PPG Prajabatan tahap 1 tahun 2022 di UNM yang lulus dan mengikuti orientasi akademik berjumlah 715 orang berasal dari 15 program studi yang ada di Universitas Negeri Makassar.
Sementara itu, usai melantik para mahasiswa baru PPG Prajabatan tahap 1, Rektor UNM Prof Dr Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng menitipkan pesan kepada mahasiswa baru agar menjalani proses perkuliahan dengan serius dan penuh rasa tanggung jawab.
“Ini pertama kali lagi kita laksanakan regulasi pemerintah tentang program PPG sejak pandemi Covid-19 kemarin. Harapannya setiap formasi yang diisi oleh orang memiliki sertifikat pendidik nantinya bisa menjalankan secara maksimal dan profesional,” ujarnya.
Prof Husain Syam juga berpesan bahwa menjadi seorang guru profesional harus memiliki empat kompetensi, yaitu kepribadian, sosial, pedagogik dan pengembangan atau profesional yang tidak mau berhenti belajar.
“Guru profesional adalah panggilan jiwa, kalau nanti anda lulus, akan mendapatkan titel Gr atau guru profesional yang bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat dan melayani dengan baik dimana pun berada,” terangnya.
Sementara saat ini, Kata Prof Husain Syam, kekurangan guru setiap tahun berada dikisaran 48 ribu sampai 50 ribu, begitu juga dengan kekosongan guru. Apalagi soal pemerataan dan low kompetensi yang minim.
“Kita yakini bahwa guru menjadi garda terdepan untuk meningkatkan sumber daya guru di Indonesia untuk menjadi seorang yang profesional. Maka perlu ada skema dalam mencetak seorang guru,” pungkas Rektor UNM dua periode ini. (bur)