Site icon Ujung Jari

Kembali Kukuhkan Dua Guru Besar, Prof Husain Syam: UNM Menunjukkan Kinerja Terbaik

MAKASSAR, UJUNGJARI.COM-– Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengukuhkan dua profesor sebagai guru besar dalam bidang teknik di Menara Pinisi, Rabu 5 Oktober 2022. Mereka yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Ir. A Muhammad Idkhan, S.T., M.T., IPM dan Prof Yasser A Djawad, S.T., M.Sc., Ph.D.

Dalam sambutannya, Rektor UNM Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng mengatakan, guru besar adalah dambaan semua orang yang bekerja di setiap perguruan tinggi.

Ide-ide kedua Profesor yang dikukuhkan hari ini merupakan sebuah pemikiran yang luar biasa dan penuh tanggung jawab. Hal ini menggambarkan kualitas keilmuan di bidang masing – masing.

“Ilmu keduanya sangat penting sebagai sumbangsih kepada masyarakat. Pengukuhan ini memberi makna bahwa UNM menunjukkan kinerja terbaik,” ujar Prof Husain.

Di UNM, kata Prof Husain, sejak 4 -5 tahun lalu dirinya telah mencetuskan program penelitian percepatan profesor dan hingga hari ini, UNM telah memiliki 100 guru besar aktif.

Tidak hanya itu, tahun ini UNM juga sedang mengusulkan 32 guru besar untuk dikukuhkan sebagai Profesor. Sehingga dirinya selalu mendorong bagi para doktor untuk cepat meraih gelar profesor.

Ia pun berharap, kedua profesor yang dikukuhkan tidak berhenti melakukan kajian dan karya – karya ilmiah untuk memberi solusi dalam persoalan yang ada di tengah – tengah masyarakat.

“UNM sudah berhasil mencapai target yang saya sudah tentukan. Semoga hasil ini lebih memberikan kualitas dalam membawa UNM lebih baik ke depan,” tandasnya.

Sementara dalam pemaparannya, Prof Yasser menyampaikan mengenai kontribusi yang diberikan oleh ilmu elektronika, khususnya elektronika medik dan teknologi informasi dalam menciptakan perangkat dan sistem yang dapat membantu meningkatkan kualitas kesehayan masyarakat.

Menurutnya, saat ini perkembangan ilmu pengetahuan membutuhkan sinergi antara beberapa bidang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

“Demikian halnya dengan ilmu elektronika dan teknologi informasi. Peran keduanya membantu menciptakan inovasi baru dan sudah masuk ke banyak bidang, termasuk kesehatan,”terang Prof Yasser.

Di tempat yang sama, Prof Muhammad Idkhan dalam pidato ilmiahnya mengatakan bahwa saat ini dunia telah memasuki era baru, yaitu era Revolusi Industri 4.0. Artinya, revolusi berbasis cyber physical system yang secara garis besar merupakan gabungan tiga komponen, yakni digital, fisik dan biologi.

Di Indonesia, kata Prof Idkhan, sudah memasuki revolusi industri 4.0. Hal ini membuat semua orang dituntut untuk melakukan inovasi – inovasi, terutama para pekerja agar dapat bersaing di dunia kerja.

“Besarnya sumber daya manusia di Indonesia membuat daya saingnya menjadi tinggi. Besarnya persaingan membuat kekhawatiran terhadap calon sarjana,” kata Prof Idkhan.

Untuk itu, mahasiswa tingkat akhir yang akan memasuki dunia kerja dituntut mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dengan kompetensi serta keterampilan yang tepat.

Hal ini bertujuan agar nantinya bisa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Sehingga mahasiswa harus meningkatkan kompetensi dan kemampuannya di berbagai bidang kehidupan.

“Agar tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi, harus mampu mengimplementasikan kompetensi, baik soft skill dan hard skill, serta harus menjaga integritas,” tandasnya. (Rp)

Exit mobile version