GOWA, UJUNGJARI.COM — Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Gowa memberikan pembekalan pemanfaatan digitalisasi untuk branding atau promosi kepada para pengelola desa wisata.

Pembekalan ini melalui sebuah pelatihan digitalisasi branding, pemasaran dan penjualan pada desa wisata, homestay, kuliner dan fotografi tahun 2022 yang diselenggarakan Disparbud Gowa berlangsung di Aryaduta Makassar, Senin (3/10) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pembekalan ini menurut Kadis Pariwisata Kebudayaan Gowa Andi Tenriwati Tahri dihubungi, Selasa (4/10) siang, pelatihan digitalisasi branding ini diberikan kepada pengelola desa wisata dan sektor pariwisata lainnya dengan tujuan agar para pengelola desa wisata dan wisata lainnya bisa menerapkan pemanfaatan digitalisasi untuk promosi dalam menggaet wisatawan.

” Kita memberikan pembekalan kepada mereka dengan harapan mereka bisa membuat konten promosi untuk desa wisata, dan penjualan untuk UMKM. Di pembekalan itu kami hadirkan pemateri yang ahli di bidang masing-masing,” kata Andi Tenri yang juga mantan Kabag Humas Setkab Gowa ini.

Dikatakan Andi Tenri, Disparbud memang secara bertahap mendorong peningkatan pengelola desa wisata yang ada di Gowa khususnya tentang teknologi digitalisasi. Hal ini perlu agar seluruh pengelola desa wisata, pengelola kuliner, pengelola homestay dan wisata lainnya dapat melakukan trik pemasaran yang update dan terkini melalui medsos dan aplikasi internet lainnya. Apalagi era sekarang memang era digital

” Jadi memang target kita bagaimana pengelola desa wisata dapat mempergunakan sarana IT untuk mempromosikan usaha wisatanya. Salah satu tujuannya karena sekarang wisatawan domestik atau mancanegara jika akan mengunjungi satu daerah wisata tentu terlebih dahulu mencari tahu informasi-informasi wisata di internet, seperti mau homestay mereka tentu cara referensi di internet, mau kuliner enak, mau kunjungi obyek wisata, semuanya akan mereka cari tahu di internet. Digitalisasi memang lebih mudah sisa klik aplikasi dan browsing lain-lain di internet mereka bisa ketahui desa ini ada wisata begini, ada homestay nyaman di sana ada kuliner enak di sini dan sebagainya, ” papar Andi Tenri.

Dikatakannya, setelah mengikuti pelatihan ini diharapkannya, desa wisata yang ada sudah memiliki platform digital atau sosial media untuk promosi. Baik itu melalui akun Instagram, YouTube maupun Facebook untuk membranding desanya melalui sosmed agar menarik wisatawan datang ke desa wisata yang ada di Gowa.

Dikatakan Andi Tenri, para pengelola desa wisata ini mampu menguasai digitalisasi teknologi, maka selain bisa mendongkrak pemasaran produknya dan mendatangkan wisatawan, juga akan terjadi perputaran ekonomi yang lebih besar di wilayah tersebut. –