MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Makassar, Ahmad Susanto menyampaikan duka mendalam atas insiden kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10) lalu. Ia berharap insiden serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.
Sebagai bentuk solidaritas, Ahmad Susanto mengajak atlet dan insan olahraga Makassar mengirim doa untuk korban tragedi Kanjuruhan.
“Saya mengajak seluruh atlet, pemerhati dan insan olahraga di Makassar mengirim doa untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang,” kata Ahmad Susanto usai tampil dalam talkshow di Radion Insania Makassar, Senin (3/10).
Ketua Askot Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Makassar itu mendukung sikap pemerintah yang menginvestigasi kasus kerusuhan yang menelan korban tewas 125 orang itu.
Menurut dia, sepakbola tidak hanya bicara soal prestasi. Sepakbola juga tidak hanya bicar soal hasil. Akan tetapi, sepakbola juga bicara soal maintanence yang di dalamnya ada manajemen, regulasi, savety, pelayanan, suporter, dan lainya.
Insiden di Kanjuruhan Malang, menurut dia menjadi ajang titik balik bagi federasi, pemerintah dan klub sepakbola untuk melakukan introspeksi dan evaluasi menyeluruh terkait penyelenggaraan kompetisi sepakbola di Indonesia. Karena itu, Ahmad Susanto mendukung keputusan PSSI yang sementara waktu menghentikan kompetisi liga Indonesia.
“Kalau perlu semua liga dihentikan untuk evaluasi menyeluruh. Tidak hanya Liga I, tetapi juga Liga 2 dan Liga 3,” kata Ahmad Susanto lagi.
Ahmad berharap insiden di Kanjuruhan Malang tidak terulang lagi di masa mendatang. Menurut dia, stadion sepakbola sejatinya merupakan tempat hiburan. Penonton yang datang ke stadion menyaksikan pertandingan salah satu tujuannya untuk mencari hiburan lewat pertandingan olahraga.
“Oleh karena itu pengelolaan stadion harus ditangani serius dalam menciptakan kenyamanan bagi penonton yang datang,” kata Ahmad Susanto. (rud)