TAKALAR,UJUNGJARI.COM–Keputusan pimpinan DPRD Takalar yang mengusulkan calon penjabat bupati pengganti Syamsari Kitta menuai reaksi dari sejumlah anggota DPRD Takalar. Beberapa anggota legislatif menyampaikan protes dalam paripurna di DPRD Takalar, Senin (19/9).
Salah seorang legislator yang keberatan itu adalah Bakri Sewang. Anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyayangkan sikap pimpinan DPRD Takalar yang mengusulkan calon penjabat bupati tanpa melalui mekanisme rapat paripurna.
“Mestinya dibicarakan dengan seluruh anggota dalam paripurna dalam mengajukan calon penjabat bupati. Kami kaget setelah tahu pimpinan DPRD sudah mengajukan Pak Hasbi sebagai calon penjabat bupati,” kata Bakri.
Ketua Fraksi PAN DPRD Takalar ini menegaskan semestinya surat pengajuan calon penjabat kepala daerah itu dibatalkan karena tidak sesuai prosedur. Tetapi menurut dia, agak mustahil pembatalan itu dilakukan karena sudah telanjur dikirim ke Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri).
Bakri juga menyesalkan sikap kader PAN yang duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Takalar, Hj Erni yang membuat keputusan secara sepihak.
“Saya marah sama Ibu Erni yang mengusulkan calon penjabat bupati tanpa komunikasi dengan saya sebagai Ketua Fraksi PAN di DPRD Takalar,” katanya lagi.
Selain Bakri Sewang, beberapa anggota DPRD Takalar lainnya juga menyampaikan protes serupa. Bakri menyebut Johan Nojeng dari Partai Bulan Bintang dan Indar Jaya dari Gerindra termasuk keberatan dengan sikap dan keputusan pimpinan DPRD Takalar itu.
Seperti diketahui DPRD Takalar mengusulkan Sekretaris Kabupaten Takalar, H Muhammad Hasbi sebagai calon penjabat kepala daerah ke Kemdagri pada 29 Agustus 2022 lalu. Surat bernomor 005/307/DPRD/VIII/2022 itu ditandatangani Ketua DPRD Takalar, Muh Darwis Sijaya dan dua wakil ketua DPRD masing-masing Hj Erni dan Mukhtar Maluddin. (rud)