BARRU,UJUNGJARI— Tidak sia-sia perjuangan Pemerintah dan masyarakat kabupaten Barru dalam menghidupkan budaya lokal yang dihimpun dalam wadah Festival Budaya To Berru( FBTB). Kini penampilan FBTB yang terdaftar dalam event nasional ini sudah memasuki tahun ke XI dan Jum’at(16/9) agenda tersebut kembali digelar di Anjungan Pantai Sumpang Binangae dan akan  berlangsung selama tiga hari.

FBTB ini dibuka Sekda Barru mewakili Bupati Barru dan Festival ini dihadiri langsung Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf Muh. Amin, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kemendikbudristek Sulsel, Syamsu Rijal ,S.S, M.Hum,  Kasub Koordinator Pengembangan Event Pariwisata Propinsi Sulsel, Lan Sana, S.Sos, M.Si, Kurator Karisma Event Nusantara, Vera Damayanti, unsur forkopimda, kepala OPD, Ketua Dharma Wanita, anggota PKK kabupaten, camat, kades dan lurah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelaksanaan acara FBTB XI yang mengusung tema ‘ Colliq Pujie Mozaik Paras Budaya’ akan mengemas sejumlah agenda budaya lokal, seperti Pawai Karnaval dari lapangan Sumpang ke anjungan Sumpang Binangae yang ikut diramaikan beberapa kabupaten antara lain Barru, Bantaeng, Pare-pare, dan Pinrang.

Mengawali pembukaan Festival Budaya To Berru ke XI, Ketua Panitia FBTB, Andi Adnan Azis melaporkan bahwa kegiatan ini sudah masuk event nasional sehingga selalu tampil beda dibanding tahun sebelumnya.

Harapan Kadis Pendidikan ini sebagai Ketua Panitia Pelaksana Festival bahwa acara FBTB tersebut harus berkelanjutan dan lebih baik lagi.

“Acara FBTB sudah masuk event nasional sehingga harus dilakukan secara berkala dan setiap tahun harus lebih baik dengan mengemas sejumlah acara agar tidak monoton, namun  tetap menonjolkan budaya kearifan lokal dan diharapkan melalui acara ini dapat meningkatkan UMKM yang memiliki brand lokal  kabupaten barru,” ucap Adnan

Event budaya yang berlangsung selama 3 hari ini akan menampilkan para koreografer, temu komposer, karnaval budaya, pentas kebudayaan komunitas seni lokal barru di anjungan Sumpang dan mappadendang, mappabite manu dan mattojang di desa Paccekke.

Sekda Barru Abustan membuka Festival Budaya To Berru ke XI ini. Abustan mengawali sambutan dengan menceritakan sejarah Lagaligo yang berasal dari Barru dan sejumlah kegiatan budaya yang selalu sukses digelar karena adanya kerja sama antara Pemkab Barru dan pihak Kemenparektraf.

“Meski kata sebagian orang bahwa susah kerja sama dan kolaborasi dengan pihak Kementerian terkait untuk pengembangan budaya di wilayah Sulsel. Tetapi image itu sirna setelah Pak Direktur Musik, Film dan Animasi Kemenparekraf yang malam ini hadir di Barru untuk menyaksikan pembukaan FBTB dan kita sudah berkolaborasi dengan baik. Festival budaya yang kita lakukan malam ini ada pesan-pesan yang ingin disampaikan dan visualisasikan oleh anak-anak kita,” pungkas Abustan.

Acara pembukaan ini di tutup dengan penampilan yang mempesona dari komunitas seni lokal barru dengan penampilan yang menghadirkan kearifan lokal dengan kostum yang mewakili warna kabupaten Barru dan pemukulan lesung menggunakan alu sebagai pertanda pembukaan FBTB ke XI 2022. ( Udi)