BARRU,UJUNGJARI— Perhatian Ketua Tim Penggerak PKK kabupaten Barru drg Hj Hasnah Syam,MARS terhadap percepatan penurunan stunting tak pernah surut. Berbagai program telah dicanangkan, diantaranya One Day One Egg( Satu telur perhari).

Bahkan program Bu dokter ini begitu biasa Hasnah Syam disapa, diikuti berbagai inovasi percepatan penurunan stunting dari beberapa OPD dilingkup Pemkab Barru, seperti yang digagas BPMD dengan program Dashat( Dapur sehat atasi stunting). Kemudian Mpok Darti( Kelompok Sadar Stunting) yang merupakan inovasi Dinas Sosial. Selain itu ada juga inovasi Dinas PU bernama Cinta Pasti( Cegah Infeksi Stunting Melalui Pilar).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejumlah gagasan inovasi  percepatan penurunan stunting inilah yang membawa Ketua TP PKK Barru dikukuhkan sebagai Bunda Asuh Anak Stunting. Pengukuhan Bu dokter dilakukan Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) BKKBN RI Prof. Drh. Muh. Rizal Martua Damanik, MRep.Sc, PhD, yang ikut disaksikan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Dra. Rita Mariani M. Pd, Sekda Barru, Kepala OPD, Camat dan para Kapus.

Pengukuhan drg Hj Hasnah Syam, MARS yang juga anggota DPR RI Komisi IX ini sejalan dengan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting sesuai dengan Perpres No.72 tahun 2022.

Bupati Barru yang diwakili Sekda Barru Abustan melaporkan, upaya menekan dan percepatan penurunan stunting di kabupaten Barru dikolaborasikan dengan berbagai stakeholder melalui inovasi besar diantaranya 0ne Day  One Egg  (satu telur perhari) yang digagas Ketua TP. PKK Barru,  inovasi BPMD dapur Dashat (dapur sehat atasi stunting) , Inovasi Dinas Sosial Mpok Darty (kelompok sadar stunting) inovasi Dinas PU,  Cinta Pasti (cegah infeksi Stunting melalui pilar sanitasi)  dan  inovasi lainnya. 

Pengukuhan Hasnah Syam selaku Bunda Asuh Anak Stunting,  ditandai dengan pemasangan selempang dan penyerahan piagam penghargaan. 

Deputi Lalitbang BKKBN M. Rizal Martua Damanik dalam sambutannya mengatakan, kabupaten Barru punya komitmen tinggi untuk mempercepat penurunan stunting. 

Oleh karena itu dirinya melakukan kunjungan kerja di kabupaten Barru karena daerah punya banyak inovasi terkait penanganan stunting. 

“Saya dengar  daerah ini banyak lahir inovasi besar dalam percepatan penurunan stunting. Dan itu yang ingin saya liat,” ujar Damanik. 

Sementara itu Ketua TP. PKK Barru drg. Hj. Hasnah Syam MARS tidak dapat menyembunyikan rasa harunya setelah dikukuhkan sebagai Bunda Anak Asuh Stunting. 

Hasnah Syam lebih banyak bercerita terkait masa masa kecilnya. Hasnah Syam yang lahir di Ajakkang 63 tahun lalu mengatakan gagasan inovasi gerakan makan telur bagi anak Sekolah Dasar karena dirinya ingin anak-anak sebagai harapan bangsa kedepan tumbuh berkembang bebas stunting. 

“Kami optimis angka stunting di Barru bisa mengalami percepatan penurunan. Apalagi berbagai program inovasi telah dilakukan dan pihak Pemkab setempat telah mendukung penuh. Terbukti dengan adanya sinergitas dengan berbagai OPD yang melahirkan berbagai inovasi untuk mempercepat penurunan angka stunting,” pungkas Hasnah.( Udi)