Site icon Ujung Jari

Ratusan Calon Hafidz Mulai Diseleksi

GOWA, UJUNGJARI.COM — Sebanyak 181 pemuda berstatus pelajar dan non pelajar di Gowa mengikuti seleksi untuk jadi hafidz dan hafidza. Seleksi yang dilakukan Senin (5/9) mulai pagi di Masjid Agung Syekh Yusuf Sungguminasa ini melibatkan tim seleksi terdiri dari imam Masjid Agung Syekh Yusuf dan pihak UIN Alauddin Makassar.

Seleksi ini merupakan tindak lanjut dari program satu hafidz satu desa dan kelurahan yang telah digelontorkan Pemkab Gowa dan persiapan mengisi Rumah Tahfidz yang telah dibangun Pemkab Gowa di Kecamatan Bajeng.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Gowa Muh Rusdi selaku Ketua Tim Program Satu Hafidz Satu Desa dan Satu Hafidz Satu Kelurahan ini mengatakan, seleksi yang dilangsungkan di Masjid Agung ini merupakan hari kedua dari tiga hari seleksi setelah dibuka resmi Sabtu (3/9) lalu.

“Jadi strategi seleksi dilakukan per kecamatan setiap hari. Sebelum ikut pada seleksi ini, peserta yang lolos itu telah mengikuti seleksi di kecamatan masing-masing dan diseleksi oleh para imam lulusan Quantum Akhyar Institute milik Ustadz Adi Hidayat. Khusus pada seleksi kabupaten ini, para peserta dites baca Alquran setengah halaman selama satu jam kemudian dites menghafal,” jelas Rusdi.

Sebelumnya, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan bahwa seleksi ini merupakan bagian dari tahapan penerimaan peserta program satu hafidz satu desa, satu hafidz satu kelurahan sebagai upaya Pemkab Gowa untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkualitas yang tentunya berlandaskan iman dan taqwa.

Program yang dikerjasamakan dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini, tambah Adnan, selain fokus menghapal Alquran, santrinya juga akan terdaftar sebagai mahasiswa dan kuliah dengan mata kuliah yang berkorelasi dengan hafalan Alquran di UIN Alauddin Makassar tersebut.

“Jadi selama tiga tahun para santri akan fokus menghapal Alquran setelah itu selama satu tahun atau dua semester para santri akan dikuliahkan di UIN Alauddin Makassar, sehingga selain menjadi penghafal Alquran mereka juga akan mendapatkan ijazah dan gelar S1 dari UIN Alauddin Makassar,” kata Adnan.

Adnan menargetkan kedepannya Kabupaten Gowa memiliki penghafal Alquran minimal satu orang setiap dusun dan lingkungan di desa dan kelurahan.-

Exit mobile version