BARRU, UJUNGJARI— Suasana awal rapat dengar pendapat(RDP) yang digelar , Jum’at(2/8) di ruang sidang DPRD Barru, berlangsung adem, namun ditengah dialog tiba-tiba berubah jadi tegang, setelah pimpinan sidang yang dipimpin Ketua DPRD Barru Lukman, T, meminta Kepala Puskesmas Palanro, drg Armin untuk menjelaskan data tenaga honorer di Puskesmas yang dipimpinnya.
Ditengah menjelaskan data tenaga kesehatan di Puskesmas yang dipimpinnya. Secara tiba-tiba Wakil PDIP, Syamsu Rijal mengajukan interupsi, namun sempat ditolak Ketua DPRD sebagai pimpinan sidang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Syamsu Rijal pun tidak diam dengan nada tinggi sembari memukul meja kemudian menyatakan tidak terima dilarang mengajukan interupsi. Saat itu drg Armin sempat terdiam sejenak sambil menanti karena suasana sempat tegang setelah beberapa kali pimpinan sidang menghalangi interupsi legislator PDIP ini.
Ketua DPRD Lukman awalnya berusaha meminta kepada Syamsu Rijal untuk tidak memotong pembacaan laporan data dari Kepala Puskesmas Palanro. Namun Syamsu Rijal yang terus dihalangi kembali memukul meja hingga tiga kali.
Aksi tegang melalui interupsi yang dilakukan Syamsu Rijal sempat ditenangkan Affandi Aska yang juga mengajukan interupsi, namun lagi-lagi Syamsu Rijal tidak terima. Malah meminta Affandi tidak melakukan interupsi karena dirinya belum selesai.
Beruntung RDP ini kembali mencair karena beberapa anggota dewan diberikan kesempatan lain untuk fokus membahas masalah tenaga honorer non ASN yang mengadu ke DPRD.
DPRR Barru sendiri menggelar RDP, Jum’at(2/8) dengan para perwakilan tenaga kesehatan non ASN yang bertugas disejumlah Pustu dan Puskesmas di kabupaten Barru dan ikut dihadiri para Kepala Puskesmas. Selain itu Dewan juga menghadirkan Kepala BKPSDM, Samsir, Kadis Kesehatan dr Amis Rifai dan Kadis Pendidikan Andi Adnan Azis.( Udi)