PANGKEP, UJUNGJARI–Kepala DP2KBP3A Pangkep, Nurlia Sanusi menjelaskan, stunting merupakan masalah nasional yang harus segara diatasi dituntaskan. Selama ini katanya, program penanganan stunting sudah dilaksanakan akan tetapi belum berkolaborasi atau terpadu. OPD dan instansi terkait bekerja sendiri, sehingga hasilnya kurang maksimal.
Olehnya itu, DP2KBP3A Pangkep melahirkan inovasi Layanan Terpadu Atasi Stunting dengan Hati(Laras Hati).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi saya harapkan, dengan menciptakan kegiatan yang terpadu beberapa stacholder dalam hal ini PKK, Dinkes, Kodim, Baznas, Kemenag, pendamping keluarga, camat, desa dan lurah kita bersatu padu untuk turun melakukan pencegahan kepada orang-orang yang beresiko stunting agar tidak menjadi stunting. Dan sesuai target kita, Pangkep zero stunting 2026,”katanya.
Lanjut Nurlia, Pihaknya terus memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang stunting dan cara penanganannya. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pemenuhan gizi untuk anak dan orang beresiko, seperti ibu hamil, calon pengantin, ibu memiliki balita dan ibu menyusui.
Selain itu juga, masyarakat diberi pemahaman tentang pentingnya program KB dan pengaturan jarak kehamilan sehingga orang tua bisa mengasuh anak dengan baik agar tidak terjadi stunting.
“Karena, kita tahu bersama stunting hanya bisa diintervensi pada 1000 hari kehidupan,”tambahnya.
DP2KBP3A terus melakukan sosialisasi inovasi Laras Hati. Sosialiasi dilakukan di aula kantor Camat Minasa Te’ne, Rabu(24/8).( Udi)