GOWA, UJUNGJARI.COM — Sekretaris Kabupaten Gowa Kamsina melakukan panen perdana padi hasil pengembangan pupuk organik ynag diujicobakan di atas lahan 100 hektar (Ha) di tiga kecamatan yakni Kecamatan Bajeng Barat, Pallangga dan Bajeng.

Panen perdana padi organik yang dilakukan, Selasa (9/8) lalu di Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat itu dihadiri Ketua DPRD Gowa Rafiuddin serta Kadis Tanaman Pangan Hortikultura Sulsel Kemal Redindo Syahrul, Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa Fajaruddin, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gowa Asriawan bersama jajaran Direksi PD Holding Company Gowa Mandiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum turun memotong padi pertama sebagai tanda dimulainya panen padi tersebut, Sekkab Gowa Kamsina mengatakan Pemerintah Kabupaten Gowa telah mendorong bagaimana para petani mampu memanfaatkan pengunaan pupuk organik dalam meningkatkan hasil produksinya.

Kamsina sangat mengapresiasi panen perdana padi organik yang dilakukan para petani di Manjalling tersebut, termasuk di Bajeng dan Pallangga.

” Kalau kita melihat hasilnya yang saat ini kita panen, ternyata bagus. Bulirnya padat. Padi ini adalah hasil dari penggunaan pupuk organik dan ternyata cukup baik. Karena itu kita berharap penggunaan pupuk organik ini bisa dilakukan para petani di seluruh kecamatan di Gowa. Selain kualitas padinya bagus, penggunaan pupuk organik tidak memakan biaya besar. Ini sangat menguntungkan petani, ” kata Kamsina.

Mantan Inspektur Inspektorat Gowa ini pun berharap lahan-lahan pertanian yang produktif di Kabupaten Gowa agar dijaga dengan baik dan didorong untuk bisa berproduksi tiga kali dalam setahun.

Diketahui, kegiatan budidaya padi organik ini sebagai langkah pemberdayaan petani untuk mandiri dan pemanfaatan kearifan lokal atau sumber daya lokal untuk menjadi pupuk padat, pupuk cair (POC) serta pestisida nabati organik (Pesnab).

Pengembangan pupuk organik ini juga sebagai langkah antisipatif menghadapi kelangkaan pupuk yang kerap menyiksa petani.

Budidaya padi organik ini dilaksanakan di tiga kecamatan di Gowa dengan total luasan 100 Ha, yaitu di Kecamatan Bajeng, Bajeng Barat dan Kecamatan Pallangga.

Khusus di Desa Manjalling dikembangkan di atas luasan 5 Ha. Di Bajeng dikembangkan awal di Desa Lempangang seluas 52 Ha, di Desa Pannyangkalang 5 Ha. Sementara di Kecamatan Pallangga luasannya mencapai 23 Ha dipusatkan di Desa Panakkukang dan di Desa Julupamai seluas 15 Ha.

Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Gowa Muh Fajaruddin menjelaskan budidaya padi organik ini ternyata setelah diujicoba panenan perdana mampu menghasilkan 6 ton/hektare dengan rincian berat rerata Gabah Hasil Panen (GKP) 60 Kg perkarung dengan karung ukuran 50 Kg.

Dengan hasil itu, tambah dia, artinya bulir padi berisi dan kualitas gabah hasil panen bagus dengan hasil rendemen 66 persen.

“Dengan hasil dan kualitas demikian, program padi organik ini akan sangat memakmurkan kehidupan petani ke depan. Biaya murah tapi kualitas bagus, inilah target kita, ” terangnya.-