GOWA, UJUNGJARI.COM — Kaum perempuan adalah komunitas terbesar yang rentang terpapar virus berbagai informasi, baik informasi positif maupun negatif. Bahkan diklaim jika komunita perempuan lah yang paling banyak berinteraksi di internet dan sebagai pengguna medsos terbesar.

Karena itu potensi perempuan perlu diberdayakan sebagai komunita terbaik melayangkan informasi-informasi positif ke masyarakat. Bahkan sebagai media pencegah atau figur antisipatif dalam menghalang atau membatasi penyebaran paham-paham radikalisme di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena sebagai pengguna medsos terbesar saat ini sehingga perempuan diajak untuk berperan aktif memviralkan perdamaian atau memviralkan ajakan-ajakan kepada masyarakat untuk tidak mudah terpropaganda oleh paham-paham yang tak jelas khususnya paham radikalisme serta terorisme.

Hal ini dipaparkan Prof Dr Farida Patittingi selaku Kepala Bidang Perempuan dan Anak Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulsel dalam kegiatan Perempuan Top Viralkan Perdamaian (perempuan teladan optimis dan produktif viralkan perdamaian) yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong Pemkab Gowa, Kamis (11/8) siang.

Farida mengatakan, persentase perempuan pengguna medsos itu banyak. Sehingga diharapkan bagaimana perempuan bisa memviralkan perdamaian di medsos.

” Keberpengaruan perempuan itu luar biasa. Sehingga dapat dipastikan setiap perempuan yang gunakan internet adalah pengguna medsos terbaik. Namun tidak semua informasi bisa dia (perempuan) manifestasikan positif sehingga potensi menghasilkan hal buruk. Karena itu, perempuan pun diklaim cukup rentang terkena terpaan radikalisme, ” papar Farida yang juga adalah Wakil Rektor Unhas ini.

Farida pun menilai, jika perempuan memiliki kecakapan digital itu, maka perempuan diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat untuk cegah berkembangnya virus radikalisme di masyarakat.

” Jadilah perempuan teladan yang top dalam memviralkan perdamaian. Mari bantu pemerintah cegah perluasan paham radikalisme di tengah masyarakat, baik secara langsung di lingkungan tempat tinggal, hingga dunia medsos, ” ajak Farida.

Kegiatan ini diikuti peserta berasal dari kalangan perempuan berbagai profesi antara lain ormas perempuan, mahasiswi, pelajar, jurnalis perempuan, guru tokoh agama perempuan dan profesi lainnya seperti organisasi Bhayangkari, Persit serta organisasi perempuan lainnya.

Ketua FKPT Sulsel Dr KH Muammar Muhammad Bakry mengatakan selama ini paham radikalisme dan terorisme mengalir mulus di masyarakat. Hal itu disebabkan banyaknya pihak memberikan pemahaman yang keliru dan didasari oleh paham agama yang rendah.

” Karena itu kita berharap perempuan sebagai tokoh sentral dalam kehidupan bermasyarakat bisa tampil membantu melakukan pencegahan menyebarnya paham radikal dan terorisme. Kegiatan ini tentunya akan lebih banyak mengimun pikiran kita. Jangan sampai banyak pikiran keliru yang masuk sehingga membuat pikiran kita terpapar, ” jelas KH Muammar.

Sementara itu Kasubdit Asia Fasifik dan Afrika Direktorat Kerjasama Bilateral Deputi Kerjasama Internasional Kolonel Sus Harianto mengajak semua pihak bersama-sama mencegah berkembangnya paham-paham radikal di masyarakat.

“Terorisme adalah tindak kejahatan serius yang melanggar hak azis manusia. Dampak teroris pun tidak hanya menelan korban jiwa tapi juga merusak tatanan sosial budaya dan keamanan serta kedaulatan negara. Disini, perempuan bisa diharapkan sebagai filter awal. Pham radikal kini menyerang pikiran anak-anak kita dengan berbagai media aktif (pergaulan, medsos, dan kolaborasi lingkungan sekitar). Karena itu diharapkan perempuan dapat memberikan pendidikan dan paham yang baik kepada anak agar terhindar dari virus radikalisme, ” kata Harianto.

Harianto pun mengajak seluruh perempuan
untuk menjadi agen perdamaian dan bersama melawan segala bentuk paham propaganda di tengah masyarakat.

Sementara itu Sekretaris Kabupaten Gowa Kamsina mewakili Bupati Gowa disela membuka kegiatan ini mengajak kaum perempuan khususnya di Gowa untuk bersatu menjadi pencerah dan pencegah munculnya paham radikalisme tersebut.

“Radikalisme dan terorisme ini adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan, tidak hanya kekerasan fisik tapi juga psikis melalui doktrin-doktrin keras. Selamat kan anak-anak kita dari awal dan perempuan sangat tepat mengawal ini, ” tandas Kamsina yang hadir bersama Dandim 1409 Gowa Letkol Inf Muh Isnaeni Natsir, Kapolres Gowa AKBP Tri Goffarudin P. –