MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Puluhan warga Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate mendatangi gedung DPRD Kota Makassar Rabu (10/08). Mereka keberatan dengan rekayasa lalulintas yang diterapkan pemerintah per tanggal 01 Agustus 2022 yang menimbulkan kemacetan di jembatan Barombong.
Muhammad Irsan Latief, salah seorang perwakilan warga mengatakan bahwa pada dasarnya kami tidak terima jika kami adalah penyebab utama terjadinya kemacetan sehingga akses kami ditutup total pada saat jam-jam padat.
Oleh karena itu dengan dianggapnya sebagai penyebab kemacetan maka ia bersama warga lainnya untuk meminta kepada anggota DPRD Makassar untuk dapat mencari solusi tepat wilayahnya.
Warga lainnya, Sukirman saat membacakan pernyataan sikap berupa aspirasi dari Warga Barombong terkait dengan keluhan Warga Barombong yaitu ada beberapa faktor yang memicu kemacetan di Jembatan Barombong yakni Lebar jembatan tidak sesuai dengan volume kendaraan yang ingin melintas di waktu padat secara bersamaan
Dikatakan banyaknya pengendara roda dua yang tidak sabar ketika jam padat sehingga mengambil jalur pengendara lain, serta Petugas Pengatur lalulintas yang ada di lapangan seringkali kurang maksimal dan tidak konsisten hadir di setiap waktu padat dalam mengatur lalulintas sehingga banyak pengendara yang tidak tertib berlalulintas.
“Seringkali kami temui sedikit petugas yang berjaga terutama sore hari,” katanya.
Legislator Fraksi PPP Fasruddin Rusli saat menerima aspirasi warga kelurahan Barombong mengatakan akan di tindak lanjuti dengan Melakukan rapat dengar pendapat dengan menghadirkan semua elemen dan dinas terkait termasuk Dishub dan pihak Kepolisian.
Ia meminta kepada warga untuk tetap bersabar, saat ini Sementara disiapkan anggaran untuk pembangunan Jembatan Barombong, dan Menunggu dari pihak Pemerintah dan kementerian PUPR untuk melakukan dan meninjau situasi di lokasi dan Jembatan Barombong. (bs)