MALILI,UJUNGJARI.COM–Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur, H Bahri Suli meresmikan Posyandu Pencegahan Stunting (Pospenting) UPTD Puskesmas Bone Pute, Kecamatan Burau, Selasa (02/08/2022).
Kegiatan ini juga dihadiri Ketua TP PKK Lutim, Hj Sufriaty, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lutim, Hj Masrah Bahri Suli, dan beberapa pimpinan OPD. Di antaranya Kepala Dinas Kesehatan, Hj. Rosmini Pandin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, La Besse, Kepala UPTD Puskesmas Bone Pute, Latifah Nurjannah, Camat Burau, Alimuddin Bachtiar beserta Ketua TP PKK Kecamatan Burau, Hj Ramla,
Dalam sambutannya, Bahri Suli mengatakan berdasarkan data Puskesmas Bone Pute tahun 2021 tercatat jumlah stunting sebanyak 102 bayi balita atau (7.6%) dan pada Februari tahun 2022 jumlah stunting sebanyak 86 bayi balita (6.2%), sedangkan pada pengukuran bulan Juni jumlah bayi balita stunting sebanyak 74 atau (5.4%).
Meskipun angka stunting secara khusus di PKM Bone Pute dan keseluruhan di Lutim telah berada jauh di bawah angka target nasional dan cenderung mengalami penurunan, tetapi perlu ditingkatkan lagi kinerja pemerintah bagaimana mewujudkan zero stunting di Kabupaten Lutim khususnya di wilayah kerja Puskesmas Bone Pute dan tidak mengabaikan bagaimana meningkatkan cakupan pengukuran balita hingga 100%.
“Untuk itu, Pemerintah desa sebagai bagian penting dalam program penurunan stunting perlu meningkatkan pemanfaatan posyandu yang ada di wilayah kerja masing-masing dengan kerjasama dan dukungan semua sektor,” kata Bahri Suli.
Menurut Sekda, strategi dan rencana program tahun 2022 harus disiapkan untuk percepatan penurunan stunting pada 30 desa lokasi fokus tahun 2022 dimana 2 di antaranya berada di wilayah PKM Bone Pute yaitu Desa Lanosi dan Desa Lambarese dengan tidak meninggalkan 97 desa/kelurahan lainnya dengan terus berupaya mencegah dan mempercepat penurunan stunting di wilayah masing-masing.
“Semoga berjalannya 8 aksi terintegrasi disertai inovasi dari puskesmas maupun perangkat daerah dapat mempercepat penurunan stunting tidak hanya di desa lokasi fokus tetapi berangsur-angsur pada seluruh desa dan kelurahan yang ada di setiap puskesmas,” harap Bahri Suli.
Lanjut, Bahri Suli menambahkan bahwa, permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi, tetapi harus terintegrasi dengan program dan lintas sektor lainnya.
“Penanganan stunting ini menjadi tugas kita semua, baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, sanitasi lingkungan yang sehat dan bersih, penyediaan air bersih, pemukiman yang sehat, media informasi dan hal–hal lain yang menunjang atau mendukung intervensi pencegahan dan penurunan stunting,” harap Bahri Suli.
Terakhir, Sekda Lutim berharap kepada semua pihak untuk bekerja sama dalam mendukung kegiatan percepatan penurunan dan penanggulangan stunting demi terwujudnya zero stunting di Lutim melalui intervensi di setiap tahap kehidupan yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan, masa balita, masa remaja dan calon pengantin.
“Untuk itu, melalui kegiatan hari ini saya mengajak dan mendukung penuh siapapun baik individu, instansi maupun secara keseluruhan untuk senantiasa menciptakan ide-ide baru dalam setiap program yang akan dilaksanakan di Lutim. Kita akan mampu mencapai hasil yang lebih baik dimasa depan asalkan kita sungguh-sungguh melakukannya,” tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, Rosmini Pandin menambahkan begitu pentingnya posyandu untuk anak balita dan ibu hamil, hanya saja masih banyak yang belum memanfaatkan posyandu, terbukti dari data E-PPGBM yang masih 91,4% dalam hal ini masih ada 2.109 bayi yang belum diukur. Saat ini telah berada pada 3,7% dari 22.455 bayi yang telah diukur.
“Oleh karena itu, apa yang telah dinyanyikan tadi diharapkan dapat terus dilakukan disetiap posyandu sehingga semua bisa memanfaatkan posyandu dengan benar,” ungkapnya.
Rosmini pandin berharap, dengan adanya MoU dengan kepala desa ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, khususnya terkait dengan penangan stunting.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lutim, Sekretaris Dinas Kesehatan, A. Tulleng, Kepala SKPD Lutim, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Lutim, Kepala Desa, TP PKK Desa dan Kecamatan, dan PLKB Kader Posyandu Bone Pute serta Tokoh masyarakat. (ikp)