MAROS, UJUNGJARI.COM — Sedikitnya 20 seniman muda se Indonesia yang mengikuti temu seni yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik dan Media melakukan plesiran budaya dan seni di sejumlah daerah di Provinsi Sulawesi Selatan.
Plesiran budaya seni ini dijadwal selama delapan hari dan menggilir kunjungan di daerah-daerah wisata budaya seni di Sulsel. Sasaran kunjungan para seniman ini selama berada di Sulsel diantaranya ke Makassar, Maros dan Pangkep di luar pulau Jawa.
Temu Seni ini merupakan salah satu rangkaian dari Festival Mega Event Indonesia Bertutur 2022 yang dihelat dan menjadi bagian dari perhelatan akbar pertemuan para Menteri Kebudayaan G20 (G20 Ministerial Meeting on Culture) yang akan dipusatkan pelaksanaannya di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada September mendatang.
Khusus di Sulsel, temu seni ini memusatkan kegiatan dengan kunjungan ke lokasi adat di Segeri, Kabupaten Pangkep yakni masyarakat adat Bissu.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulawesi Selatan Andi Syamsu Rijal, Kamis (4/8/2022) siang mengatakan, Bissu adalah pewaris dan pejuang pemelihara warisan budaya suku Bugis.
Budaya Bissu di Sulawesi Selatan dapat ditemui di Kabupaten Pangkep, Bone, Wajo dan Soppeng.
” Dalam keseharian, Bissu inilah yang mempertahankan pusaka-pusaka adat warisan nenek moyang kita dulu dan keberadaannya termaktub dalam risalah Bugis kuno I La Galigo,” papar Andi Syamsu Rijal
Dijelaskannya, Bissu dipercaya menjadi pihak yang mengatur sekaligus pelaksana jalannya upacara ritual seperti kelahiran, bayi yang akan menginjakkan kaki di tanah, pemotongan gigi, sunatan, perkawinan dan sampai pada pemulasaran kematian.
Kedatangan seniman muda dan rombongan pengasuh temu seni ini di Pangkep, disambut hangat di rumah masyarakat Bissu dengan alunan alat musik khas Bugis berupa gendang, gong, pui-pui dan lae-lae.
Dalam momen istimewa itu, pemimpin Bissu Puang Matoa Bissu Nani bersama sejumlah anggota keluarga menyajikan ritual Ma’giri, sebuah tarian spiritual yang sudah berumur ratusan tahun.
Dalam kesempatan kunjungan di tanah Bissu itu, Direktur Artistik Indonesia Bertutur 2022 Melati Suryodarmo menjelaskan kunjungan ke komunitas Bissu di Segeri Kabupaten Pangkep ini adalah bagian dari upaya kreatif untuk melihat narasi sejarah dengan cara yang sedikit berbeda yang berhubungan dengan praktik kekaryaan performans,” ucap Melati.
“ Kunjungan budaya seperti ini bukan saja penting untuk mendapatkan inspirasi dari kekayaan budaya yang hadir di masa lampau untuk dikembangkan ke depan, tapi sebuah ruang refleksi yang esensial tentang cara pandang yang holistik untuk berorientasi dan mengembangkan gagasan-gagasan ke depan, ” jelas Melati.
Sebelum ke Segeri Pangkep, rombongan seniman ini juga bertandang di Kabupaten Maros dan melihat beberapa aspek budaya yang dimiliki Butta Salewangang Maros. –