PANGKEP, UJUNGJARI— Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau(MYL) panen padi di area persawahan kelurahan Mangallekana, kecamatan Labakkang, Kamis(4/8).

MYL mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pangkep dalam hal ini sangat mengapresiasi kegiatan ini, dimana suatu kerjasama antara Dinas Pertanian Kabupaten Pangkep dengan Badan Pengembangan Penyuluhan dan Sumber daya manusia (BPSDM) Kementerian Pertanian tentang Program SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Program SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project) merupakan salah satu program dari sekian banyak program yang ada di Kementerian Pertanian, dimana dalam program tersebut terdapat teknologi budidaya padi yang berbasis Climate Smart Agriculture (CSA). 

Komponen teknologi didalamnya meliputi Bibit Unggul potensi hasil tinggi, pupuk hayati atau pupuk organik, pemupukan berimbang, dan pengendalian Hama dan Penyakit dengan pestisida nabati. Pengembangan Inovasi Teknologi CSA ini guna mengantisipasi Dampak Perubahan Iklim (DPI) dan berkurangnya lahan pertanian dikarenakan pembangunan perumahan dan industri, sementara permintaan beras terus meningkat dari tahun ke tahun karena bertambahnya penduduk sehingga mampu menunjang swasembada pangan.

“Melalui teknologi ini, produktivitas padi dapat ditingkatkan lebih dari 20%. Implementasi pengembangan model ini dilakukan dalam bentuk Demonstrasi Plot (Demplot) seperti yang dilakukan pada lokasi ini, dengan tujuan untuk mengembangkan inovasi yang diterapkan, juga sebagai wahana diseminasi kepada petani. 

“Berdasarkan hasil panen ubinan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian selaku tenaga pendamping di lapangan, maka diperoleh Produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) di lokasi ini rata-rata 7,2 ton per Ha, Sedangkan sebelumnya atau yang pertanaman biasa hanya 5,5 ton per Ha, maka terjadi peningkatan produksi gabah kurang lebih 1,7 ton per Ha. Bila inovasi teknologi CSA ini dikembangkan di 10.000 Ha dari total lahan sawah 16.732 Ha yang dimiliki Kabupaten Pangkep, maka dapat menyumbang kenaikan produksi 20.000 ton Gabah Kering Panen (GKP) per musim, jika 2 (dua) kali musim tanam maka terjadi peningkatan produksi kurang lebih 40.000 ton per tahun gabah kering panen. Apabila diasumsikan harga gabah Rp. 4.000/Kg, maka terjadi peningkatan pendapatan masyarakat kita, khususnya para petani sebesar Rp. 160 Miliar per tahun, suatu pendapatan yang cukup besar bagi peningkatan kesejahteraan para petani, dimana 90 persen penduduk kabupaten Pangkep adalah petani,”katanya.

Kepala dinas pertanian Provinsi Sulsel, Imran Jauzia mengatakan, dengan dilakukannya panen padi ini membuktikan bahwa  program SIMURP, pertanian cerdas iklim berhasil dengan baik.

Beberapa demplot, menunjukkan angka yang sangat menjanjikan bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani sehingga dibutuhkan gerakan untuk memastikan keberlanjutan program ini.

“Kita lihat saat ini kondisi alam kita mengalami ketidakpastian. Solusinya,yaitu bagaimana pertanian cerdas iklim dengan banyak pendekatan yang bisa kita lakukan. Mulai dari pemilihan varietas, penggunaan pupuk, air dan lainnya. Itu bagian dari pertanian cerdas, sehingga hasilnyapun dirasakan oleh masyarakat kita,”katanya.

Selain panen padi, bupati MYL juga menyerahkan bantuan bibit kacang ijo dan sayuran kepada kelompok tani.( Udi)