PAREPARE, UJUNGJARI.COM — PSM Makassar akan melakoni laga panas menghadapi Persija Jakarta pada pekan ketiga Liga 1 2022/2023.
PSM Makassar bakal menjamu Persija di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (5/8/2022).
Duel kedua tim diprediksi memantik animo tinggi dari suporter kedua belah pihak.
Berkaca saat menerima kunjungan Bali united pada laga sebelumnya, masih banyak evaluasi terhadap panitia penyelanggara (panpel).
Direktur Utama PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengamanan ekstra.
“Kita akan melakukan meeting kordinasi kembali. Yang menjadi tujuan utama kita ialah keamanan dan kenyamanan saat menonton,” ungkap Appi, sapaan akrabnya.
Ia juga menanggapi perihal pintu masuk penonton yang masih berdesak-desakan datang ke stadion.
Pihaknya bakal membuka pintu masuk tambahan untuk penonton berkeluarga dan wanita.
“Memang masih ada yang harus dievaluasi. Juga sistem scanning tiket,” ungkap Appi.
“Kita akan menambahkan sumber daya agar mengurai antrian. Akan Ada jalur khusus wanita supaya tidak berdesak-desakan, sehingga stadion itu ramah wanita,” terang dia.
Munafri juga memperingatkan bagi penonton yang tidak mempunyai tiket dilarang masuk stadion.
Ini untuk mengantisipasi membludaknya stadion mengingat mengingat laga nanti melawan Persija.
“Selalu saya sampaikan kepada seluruh penonton. Pastikan ke Parepare itu kalau sudah pegang tiket.” pungkasnya.
“Jangan datang kalau tidak ada tiket di tangan. Karena akan menambah keruwetan, memaksakan untuk masuk,” imbaunya.
“Makanya ring-ring awal di dekat stadion ini harus disortir. Yang punya tiket saja yang mampu mendekati stadion. Kalau tidak punya tiket, jangan mendekat,” katanya.
Sebelum mengakhiri, Munafri juga menegaskan kepada penonton untuk menghindari perilaku yang dapat merugikan tim maupun orang lainnya.
Seperti menyalakan flare dan kembang api yang jelas-jelas dilarang dalam regulasi Liga 1 2022/2023.
“Jangan menyalakan flare, apapun itu alasannya. Selain membahayakan buat tim karena itu dianggap hal terlarang juga bisa membahayakan orang lain yang ada di sekitar,” tegasnya.
“Saya sampaikan bahwa sudah ada aturan-aturan. Nonton bola bukan hanya tahun ini tapi sudah bertahun-tahun dengan terus-terus diberikan edukasi seperti ini. Saya pikir harusnya sudah mengerti,” tutup Munafri. (**)