GOWA, UJUNGJARI.COM — 1 Muharram atau tahun baru Islam 1444 H diperingati sederhana jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sabtu (30/7) malam di Masjid Agung Syekh Yusuf Sungguminasa.
Pada perhelatan malam pergantian tahun baru Islam ini, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan mengatakan pergantian tahun baru Islam ini bagai menutup sebuah buku dan membuka lembaran baru. Olehnya itu, Adnan berharap momentum bisa diisi dengan segala kebaikan.
“Tentu harapan kita sama, semua kekurangan kita selama tahun 1443 Hijriah, kita perbaiki untuk bisa lebih baik pada tahun 1444 Hijriah ini. Semua yang sudah baik mari kita jaga bahkan kita tingkatkan,” ujar Adnan.
Adnan juga mengatakan kekompakan yang sudah berjalan dengan baik selama ini harus dijaga dan ditingkatkan, sehingga program-program yang telah direncanakan Pemkab Gowa bisa berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai yang diharapkan.
“Saya selalu menyampaikan tidak ada kesuksesan kalau dilaksanakan secara sendiri atau individualistik. Tapi kesuksesan itu bisa kita raih secara bersama-sama kalau ada kekompakan dan kebersamaan di dalamnya dalam bingkai kekeluargaan,” jelas Adnan.
Bupati Adnan menyebutkan sejumlah program Pemerintah Kabupaten Gowa khususnya di Bidang Keagamaan dan akan diluncurkan pada tahun ini. Program tersebut yaitu program satu hafidz satu desa dan satu hafidz satu kelurahan yang diberi nama mahasantri.
Program ini bekerjasama dengan seluruh desa dan kelurahan dan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Peserta program ini merupakan utusan dari desa dan kelurahan yang dibiayai menggunakan dana desa dan Kelurahan.
Sementara kerjasama dengan UIN Alauddin Makassar, para santri ini juga akan terdaftar sebagai mahasiswa di UIN Alauddin Makassar. Hanya saja untuk tiga tahun pertama, para mahasantri akan fokus untuk menghafal Alquran kemudian ditambah satu tahun untuk kuliah di UIN dengan jurusan yang berkorelasi dengan hapalan Alquran.
Adnan menyebutkan ada beberapa mata kuliah yang dianggap berkorelasi dengan hafalan Alquran di UIN Alauddin Makassar, yaitu Sosiologi Agama, Perbandingan Mashab, Ilmu Quran dan Tafsir Hadist.
“Kita sebut mahasantri karena mereka akan belajar di rumah tahfidz selama tiga tahun, setelah tiga tahun tuntas hafalannya mereka akan melanjutkan di UIN dua semester, satu semester mereka akan mengambil mata kuliah yang berkolerasi dengan hafalan dan kemudian mereka akan lulus sebagai mahasiswa UIN Alauddin Makassar, mendapatkan gelar sarjana dan mendapatkan ijazah, ” tambah Bupati Gowa.
Selain program satu hafidz satu desa, satu hafidz satu kelurahan, Pemkab Gowa juga akan melaunching program satu sarjana satu desa dan satu sarjana satu kelurahan. Program ini juga di kerjasamakan dengan pemerintah desa dan kelurahan.
“Setiap anak-anak berprestasi yang ada di desa dan kelurahan akan kita kuliahkan di Universitas terbaik yang ada di Makassar. Sedangkan anak berprestasi yang kuliah di universitas terbaik luar Sulawesi Selatan akan dibiayai oleh pemerintah daerah,” tambahnya.
Wakil Direktur Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar Andi Aderus, saat membawakan ceramah mengatakan bahwa tahun Hijriah ini mulai dihitung mulai dari peristiwa Hijrahnya Nabi Muhmmad SAW dari Kota Mekah ke Kota Medinah.
“Dari sejak itulah bulan-bulan qamariyah berubah menjadi bulan-bulan hijriah dan tahun hijriah. Jadi kita mulai menghitung sejarah umat manusia dari 1 Hijriah sampai hari ini 1444 Hijriah dari proses hijrahnya Nabi Muhammad SAW,” kata Andi Aderus dihadapan ratusan jamaah Masjid Agung Syekh Yusuf terdiri dari pejabat Forkopimda, pejabat lingkup Pemkab Gowa, jajaran TP PKK Gowa dan seluruh Camat se Gowa.-