MAKASSAR, UJUNGJARI COM– Balai Bahasa Provinsi Sulsel menggelar kegiatan Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu.

Peserta dari pelatihan ini terdiri dari 251 guru bahasa daerah, dengan rincian 24 guru Kabupaten Kota Sulsel dan 3 guru Kabupaten Kota Sulbar, dengan jenjang satuan pendidikan SD dan SMP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Four Points, Minggu (31/7/2022). Pelatihan akan berlangsung hingga 3 Agustus mendatang.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulsel, Yani Prayono, mengatakan program ini dibuat untuk mendukung kebijakan Merdeka Belajar Episode 17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang dikeluarkan pemerintah pusat.

Ia juga berharap agar kegiatan ini bisa menjadi cara untuk mempertahankan bahasa daerah dari gerusan zaman.

“Saya harap acara ini bisa mendidik 251 guru bahasa daerah dari 4 etnis yakni Makassar, Bugir, Toraja dan Mandar. Sehingga diharapkan, akan muncul tunas bangsa yang mencintai bahasa daerah,” katanya dalam sambutan.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Setiawan Aswad, dalam sambutannya turut mengapresiasi jalannya kegiatan. Menurutnya, pelatihan ini bisa menjadi langkah afirmatif untuk pelestarian bahasa daerah.

“Untuk pemerintah sulsel menjadi hal lebih penting lagi, karena salah satu yang menjadi kemenangan kami adalah menguatkan bahasa daerah yang penuturnya dari lintas daerah. Harus ada langkah strategis, mulai dari sekolah. Tidak hanya memproteksi tetapi juga menguatkan. Kedua, menguatkan komunitas yang konsen dengan bahasa daerah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Setiawan Aswad mengharapkan keluaran dari pelatihan ini bisa berkolaborasi untuk membuat modul belajar bahasa daerah yang relevan. Karena, titik tumpu dalam kesuksesan revitalisasi bahasa daerah adalah guru.

“Kami tentu mengharapkan agar kegiatan ini bisa menghasilkan modul belajar. Sehingga bahasa daerah bisa tampil sebanyak mungkin di ruang publik. Sehingga suatu saat kita berharap bahasa daerah dari 4 etnis kita bisa terserap ke bahasa Indonesia,” harapnya. (Uki)