MAKASSAR, UJUNGJARI.COM — Desakan menolak kehadiran diskotik Exodus yang berada di Jl Perintis Kemerdekaan kecamatan Tamalanrea, kota Makassar, terus mengalir.
Selain warga, mahasiswa dan ormas, penolakan juga disampaikan oleh sejumlah pemuka agama kecamatan Tamalanrea.
H. Munir tokoh agama Tamalanrea mengungkapkan bahwa dirinya mengecam keras kehadiran diskotik di kecamatan Tamalanrea. Ia menilai diskotik Exodus merusak generasi muda dan mengusik kenyamanan masyarakat di daerah itu.
“Tidak tepat kalau ada diskotik di Tamalanrea, karena tidak sesuai dengan karakter masyarakatnya. Dari dulu sampai sekarang, Tamalanrea dan Biringkanaya terkenal dengan masayaratnya yang religius. Intinya kami mengecam dan menolak keras kehadiran diskotik di Tamalanrea, apalagi di Tamalanrea itu merupakan kawasan pendidikan,” jelas H Muni warga BTP yang juga Ketua Umum Forum Muballig dan Pengurus Masjid se Sulawesi Selatan.
“Pemerintah kota harus tegas, harus betul-betul selektif mengeluarkan izin usaha tempat hiburan. Kalau sudah begini masyarakat yang dirugikan,” ujarnya.
Pengelola Exodus: Izin Kami Lengkap
Sementara itu, Penanggungjawab Diskotik Exodus Tamalanrea, Yhoyo membanta jika usaha hiburan yang dijalankan itu bukan diskotik, melainkan bar skala kecil. Kami punya dokumen perizinan lengkap mulai izin bar hingga izin munuman alkohol.
“Kami tidak mungkin beroperasi menjalankan usaha ini, kalau kami tidak punya izin,” ujar Yhoyo.
Dikatakan Yhoyo, bahwa terkait keluhan masyarakat sekitar yang merasa terganggu atas suara musik yang terdengar dari dalam, dirinya siap berbenah.
“Saya sudah dipanggil oleh Satpol PP, dan saya saya sudah membuat surat pernyataan untuk memperhatikan semua keluhan warga sekitar yang terdampak atas usaha kami,” pungkasnya. (drw)