GOWA, UJUNGJARI.COM — Zhafira Azis berusia sekira 20 tahun akhirnya meninggal dunia sesaat tiba di Puskesmas Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Minggu (24/7) sekira pukul 04.00 Wita.
Zhafira adalah salah satu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dan tengah mengikuti diksar pengkaderan Senat di fakultasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zhafira menjadi peserta pengkaderan bersama 23 mahasiswa-mahasiswi peserta lainnya yang dikawal 20 panitia dan 17 pengurus organisasi sekaligus senior di fakultasnya. Diksar yang diikuti dipusatkan di Embun Pagi, Lingkungan Bontoa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Sulsel sejak Jumat, Sabtu hingga Minggu (24/7) kemarin.
Belum diketahui penyebab pasti sehingga korban meninggal dunia. Namun menurut sejumlah warga termasuk para senior korban yang ikut dalam kegiatan itu, kemungkinan korban mengalami kedinginan (hypotermia) saat mengikuti beberapa tahap prosesi pengkaderannya tersebut.
Kapolsek Tinggimoncong Gowa AKP Jumadi yang dikonfirmasi terkait adanya seorang mahasiswi yang meninggal dunia saat berkegiatan di Malino tepatnya di wilayah Embun Pagi.
“Korban sempat dibawa ke Puskesmas Malino untuk mendapatkan tindakan medis ketika korban telah mengalami tak sadarkan diri dari tempat diksar, ” kata Kapolsek Tinggimoncong.
Kapolsek menguraikan kronologi awal mula kegiatan dan penyelamatan korban. Pada Jumat (22/7) lalu, sebanyak 61 orang mahasiswa FKM UMI tiba di Embun Pagi, Lingkungan Bontoa, Kelurahan Buluttana. 61 orang ini, terdiri dari 20 orang panitia, 17 orang pengurus organisasi dan 24 orang peserta, termasuk korban.
Pada Sabtu (23/7) para peserta mulai menjalani rangkaian kegiatan khususnya menerima materi dari para senior. Pada Minggu (24/7) sekira pukul 03.30 Wita, adalah agenda jurit malam ke gunung Bawakaraeng. Dalam kegiatan itu, para peserta berjalan melewati beberapa pos. Dari pos ke pos, peserta diselingi jalan jongkok dan merayap di kali serta masuk berendam di kolam air di kaki gunung. Kegiatan ini dikawal beberapa orang senior dan panitia.
Sekira pukul 03.45 Wita, peserta tiba di Pos 5. Disinilah korban mulai tumbang tak sadarkan diri. Para senior pun mengevakuasi korban turun kembali dan menuju rumah warga lalu ke Puskesmas Malino. Namun begitu tiba di Puskesmas Malino pukul 04.00 Wita, oleh pihak medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Pihak Puskesmas didampingi jajaran Polsek Tinggimoncong merujuk korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada pukul 09.00 Wita untuk divisum. Selain Zhafira Azis, masih ada satu orang lagi peserta yang mengalami sakit yakni peserta lakilaki bernama Muh Fahri (20) berdomisili di Jl Landak Baru, Makassar. Namun kondisi Muh Fahri agak lebih baik. Zhafira sendiri berasal dari Kabupaten Maros.
AKP Jumadi mengatakan kasus tewasnya mahasiswi tersebut, saat ini dalam penyelidikan. Sejumlah saksipun telah ambil keterangannya. Mereka yang diperiksa adalah pihak panitia atau yang bertanggungjawab dalam kegiatan pengkaderan tersebut. Baru tiga orang mahasiswa yang diperiksa, ketiganya adalah panitia kegiatan.
Terpisah, Kasi Humas Polres Gowa AKP Hasan Fadhlyh yang dikonfirmasi, Senin (25/7) siang mengatakan terkait kejadian tersebut, penyidik pembantu di Polsek Tinggimoncong baru memeriksa beberapa saksi diantaranya adalah HR selaku Ketua Umum Senat Mahasiswa FKM UMI yang ikut dalam kegiatan itu serta MAL selaku ketua panitia diksar.
“Saksi yang sudah diambil keterangannya ada dua yakni HR selaku ketua umum senat yang ada di lokasi dan MAL sebagai ketua panitia. Dan seorang lagi saksi korban sakit. Kasus ini terus dikembangkan Kepolisian untuk mastikan penyebab meninggalnya satu peserta tersebut, ” kata AKP Hasan Fadhlyh.
Ditanya apakah ada unsur kekerasan pada diri korban, menurut mantan Kapolsek Tinggimoncong ini mengatakan pihak penyidik belum menemukan adanya unsur kekerasan di jazad korban. Pihak Polisi tambah Kasi Humas ini, tetap merujuk dari hasil visum tim medis di RS Bhayangkara Makassar.
“Kemungkinan korban mengalami kelelahan oleh karena agenda kegiatan diksar yang padat khususnya kegiatan fisik dalam kegiatan itu. Saat kemarin itu, penyidik pembantu di Polsek Tinggimoncong fokus dulu pada penyelamatan korban yang langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan detil. Korban meninggal dunia diduga kemungkinan besar mengalami hypotermia karena berada di ketinggian dengan cuaca yang cukup ekstrem saat korban bersama peserta lainnya berada di pos 5 sekitaran pukul tiga dinihari,” papar AKP Hasan Fadhlyh. –