PANGANDARAN– Dalam melakukan inovasi dan pengembangan, JNE berkomitmen terus memberikan
pelayanan terbaik kepada masyarakat luas agar terbentuk ekosistem yang dapat menghasilkan
manfaat dan kolaborasi yang berkesinambungan. JNE bersyukur sampai menginjak di usia 32 tahun,
masih dapat berbagi kebahagiaan kepada pelanggan setia maupun masyarakat Indonesia terlebih di
masa pandemi saat ini.

Berawal dari tagline JNE yang selalu diusung yaitu “Connecting Happiness”, semangat mengantarkan kebahagiaan diantaranya adalah dengan memberikan donasi beasiswa untuk SMK Bakti Karya (SBK) Parigi Pangandaran beberapa waktu yang lalu. Sekolah ini merupakan sebuah yayasan pendidikan yang menyediakan beasiswa penuh bagi siswa/i dari seluruh penjuru nusantara, dengan latar belakang budaya yang beragam yang mewakili ke Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara silaturahmi yang dilangsungkan di Ballroom kantor JNE Jl. Tomang Raya 11, Jakarta Barat, Selasa, 19 Juli 2022. Siswa SMK Bakti Karya Parigi melakukan office tour dan juga berkenalan dengan M. Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, Doedi Hadji selaku Head of Marketing Communication JNE, Ayung Prasetyo selaku Human Capital Operation Division Head.

Turut hadir pula Maman Suherman selaku pegiat literasi yang selalu menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman di Indonesia dengan memberikan banyak sekali inspirasi dan motivasi untuk seluruh siswa yang hadir.

Feriadi Soeprapto selaku Presiden Direktur JNE, menyampaikan, “Dalam menjalankan bisnis, langkah JNE akan tetap memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan semangat Connecting Happiness.

Menurut dia JNE berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan keunikan dan kekhasan siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran yang berasal dari berbagai suku dan daerah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke.

Ai Nurhidayat selaku pendiri SMK Bakti Karya (SBK) Parigi Pangandaran yang berdiri sejak 2016 lalu mengatakan, Tahun ini, siswa/i SMK Bakti Karya memasuki angkatan ke 7 kelas multikultural yang berasal dari 7 kota, yaitu Jayapura, Sorong, Ambon, Kupang, Ujungpandang, Palembang dan Pekanbaru.

SBK merupakan sekolah multikultural yang membuka beasiswa bagi siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah ini.

“Kami membuka akses beasiswa penuh dengan melibatkan publik seluas-luasnya agar transparan diketahui segala proses belajar mengajar serta memberikan kesempatan kepada siswa bersekolah selama 3 tahun,” ucapnya.

Dengan penyelenggaraan program ini, Ai berharap dapat menemukan pola pembelajaran kontekstual dan menghargai karakteristik budaya yang menempel pada masing-masing siswa dari beragam suku. “Di sini, semua orang bukan semata-mata sekadar berburu ilmu atau nilai saja sekolah ini bukan tempat mencari penghidupan, lebih jauh dari itu, kami justru memperoleh bahagia di sini<" katanya.

Maman Suherman selaku pegiat literasi dengan sapaan akrabnya Kang Maman memberikan notulensi acara silaturahmi ini dengan menyampaikan beragam inspirasi, “Banyak cerita di antara yang sering dikirimi buku pelajaran atau buku rohani dari beragam suku yang ada di Indonesia untuk saling berbagi dengan yang berbeda suku dan agama. Bahwa di Indonesia ke-Bhineka Tunggal Ika- dan itu sangat luar biasa, berbeda bahwa kita satu dengan keberagaman ini dan tidak Bhineka
maka tidak Indonesia”.