Site icon Ujung Jari

Liga Nusantara di Purwokerto Jadi Ajang Try Out Tim Futsal Makassar Jelang Porprov Sinjai-Bulukumba

MAKASSAR,UJUNGJARI.COM–Tim futsal Makassar berhasil lolos ke babak delapan besar Liga Futsal Nusantara (Linus) 2022. Putaran babak delapan besar akan berlangsung di GOR Sasana Krida Raga, Purwokerto, Jawa Tengah, 12-17 Juli mendatang. Tim futsal Makassar yang beranggotakan 24 orang akan diberangkatkan ke Purwokerto, Minggu, 10 Juli besok.

Ketua Asosiasi Futsal Kota (AFK) Makassar Arianto Najib mengatakan babak delapan besar Linus 2022 juga akan menjadi ajang try out tim futsal Makassar menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Sinjai dan Bulukumba. Soalnya, tim yang berlaga di Liga Nusantara ini juga merupakan skuat AFK Makassar yang disiapkan di Porprov.

“Besok Minggu 10 Juli 2022, kita kirimkan kekuatan 24 orang atlet futsak ke Purwokerto,” ujar Arianto saat acara pelepasan tim AFK di Makassar, Jumat 8 Juli 2022.

Arianto berharap keikutsertaan tim futsal Makassar di Linus 2022 mewakili Sulsel kali ini menjadi pengalaman berharga untuk meraih hasil yang maksimal. “Kita ingin atlet Makassar punya pengalaman dan jam terbang untuk meraih hasil maksimal dan menjadi bekal untuk di porda nanti,” ungkapnya.

Menurut dia Liga Futsal Nusantara 2022 ini diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi. Sehingga dua tim terbaik secara otomatis akan berlaga di Liga Pro Futsal Indonesia. “Jadi sekaligus untuk mengasah kemapuan dari apa yang didapatkan selama ini,” tuturnya.

Secara khusus Arianto mengucapkan apresiasi dan penghargaan atas dukungan dan support dari Ketua AFP Sulsel yang juga Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto. Ia mengatakan dukungan Ketua KONI Makassar itu sangat besar dalam memberi motivasi kepada atlet futsal Makassar.

Ketua KONI Makassar, Ahmad Susanto dalam pelepasan atlet itu berharap tim futsal Makassar bisa mempersembahkan prestasi terbaik bagi Sulsel dan Makassar. Ahmad juga berpesan agar seluruh atlet dan official senantiasa mengedepankan semangat kekeluargaan dengan menjunjung tinggi sikap sipakainge, sipakalebbi dan sipakatau.

“Dalam tim pasti ada persoalan dan dinamika, ibaratnya seperti keluarga selalu ada berbeda pendapat, tapi itu sudah biasa dalam sebuah tim. Semua persoalan akan selesai dengan baik jika penangangannya dilakukan secara kekeluargaan,” katanya. (pap)

Exit mobile version